Page 22 - Maria Teresa Rahel Naibaho (2014031018) - E book Pengelolaan SDA
P. 22
2) Mengatur waktu tangkap ikan.
3) Melakukan pengaturan ukuran hasil tangkap (ukuran panjang dan gelap).
4) Mengatur dan mengawasi jenis alat tangkap.
5) Menerapkan sistem zonasi.
6) Melarang penggunaan bahan peledok.
c. Penggunaan dan Mengelola Sumber Daya Pertambangan
Hasil tambang termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui sehingga
dalam mengelolanya harus efektif, efisien, dan tidak boros. Upaya dalam
mewujudkannya, yaitu dengan melakukan strategi pertambangan berwawasan
lingkungan hingga proses pengolahannya, serta mencari sumber daya pengganti.
Beberapa cara pengelolaan sumber daya pertambangan adalah sebagai berikut.
1) Penghematan dalam Pemakaian Bahan-Bahan Tambang
2) Melakukan ekspor bahan tambah dalam bentuk bahan baku atau bahan jadi, bukan
sebgai bahan mentah.
3) Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk menemukan lokasi pertambangan
yang baru.
4) Mencari bahan pengganti yang sama kegunaannya dengan bahan tambang tersebut.
Pertambangan merupakan kegiatan yang banyak menimbulkan risiko dan pengaruh
negatif karena mampu merubah lingkungan dalam skala besar. Oleh karena itu,
diperlukan perencanaan yang matang mulai tahap awal pembukaan sampai tindak
lanjut pasca penambangan. Upaya yang dapat ditempuh pada wilayah pertambangan
dapat dilakukan reklamasi.
d. Pengelolaan Lahan
Lahan di dunia ini jumlahnya tetap, sedangkan jumlah makhluk hidup khususnya
manusia semakin bertambah. Saat ini banyak lahan produktif yang dijadikan lahan
bangunan. Aktivitas seperti ini termasuk dalam kegiatan alih fungsi lahan, dimana
lahan yang semula berguna untuk daerah resapan ataupun kawasan hijau beralih
fungsi menjadi tempat tinggal ataupun tempat usaha. Pemanfaatan lahan harus
memerhatikan persyaratan kesesuaian penggunan lahan yang dilihat dari indikator
tingkat kemampuan lahan dan kesesuaian lahan.
e. Pengelolaan Limbah
Limbah dihasilkan dari pengelolaan sumber daya alam. Pemerintah telah
mengeluarkan peraturan untuk industri, yaitu setiap industri wajib mengelola limbah
menjadi limbah yang netral dan tidak berbahaya terhadap lingkungan. Pengelolaan
limbah ini dilakukan pada tangki-tangki penampung limbah sementara. Selain itu,
pemerintah juga mengeluarkan peraturan supaya lokasi industri jauh dari pemukiman
penduduk dan mencegah daur limbah berhubungan langsung dengan penduduk.
f. Pengelolaan Sumber Kehutanan
Keadaan hutan saat ini sangat mengkhawatirkan karena semakin banyaknya
kebutuhan. Pembalakan hutan secara liar semakin merajalela, dan kebakaran hutan
pun tidak dapat dihindari. Upaya untuk mengatasi hal tersebut harus diadakannya
reboisasi dan pemeliharaan hutan.
E-Book Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia Page 19