Page 22 - E-Modul Sejarah Pendudukan Jepang
P. 22

Oleh karena itu, wajar kalu kemudian muncul berbagai perlawanan terhadap
        pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia. Perlawanan-perlawanan terse-

        but antara lain:



         1.  Perlawanan Rakyat Aceh


        Abdul Jalil adalah seorang ulama muda, guru mengaji di daerah Cor Plieng,

        Provinsi Aceh. karena melihat kekejaman dan kesewenangan pemerintah

        pendudukan Jepang, terutama terhadap romusha, maka rakyat Cot Plieng
        melancarkan  perlawanan.

        Abdul Jalil memimpin rakyat

        Cot Plieng untuk melawan
        tindak penindasan dan keke-

        jaman
        jaman yang dlakukan pen-
        dudukan Jepang. Di Lhokse-

        umawe, Abdul Jalil berhasil

        menggerakan  rakyat  dan
        para santri di sekitar Cot

        Plieng. Gerakan Abdul Jalil ini

        di mata Jepang dianggap se
        bagai tindakan yang sangat membahayakan. Oleh karena itu, Jepang berusa-

        ha membujuk Abdul Jalil untuk berdamai. Namun, Abdul Jalil bergeming

        dengan ajakan damai itu karena responnya itu pada 10 november 1942

        Jepang mengerahkan pasukannya untuk menyerang Cot Plieng.



        Pertempuran kemudian berlanjut hingga pada tanggal 24 november 1942,

        saat rakyat sedang menjalankan ibadah salat subuh. Karena diserang, maka

        rakyat pun dengan sekuat tenga melawan. Rakyat yang bersenjatakan
        pedang dan kelewang, bertahan bahkan dapat memukul mundur tentara

        Jepang. Serangan tentara Jepang diulang untuk uang kedua kalinya dan ber-

        hasil menghancurkan pertahanan rakyat Cot Plieng, setelah Jepang memba-

        kar masjid. Banyak rakyat pengikut Abdul Jalil yang terbunuh. Dalam keadaan

        terdesak, Abdul Jalil dan beberapa pengikutnya sedang menjalankan salat,
        mereka ditembaki oleh tentara Jepang sehingga Abdul Jalil gugur sebagai

        pahlawan bangsa.
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27