Page 24 - E-Modul Sejarah Pendudukan Jepang
P. 24

2.  Rakyat Singaparna Melawan



        Kebijakan-kebijakan

        Jepang yang diterap-
        kan dalam kehidupan

        masyarakat, banyak

        yang tidak disukai

        dengan ajaran Islam,
        ajaran yang banyak

        dianut oleh  mas-
        dianut
        yarakat Singaparna.

        Tasikmalaya,  Jawa
        Barat. Atas  dasar

        pendangan               dan

        ajaran Islam, rakyat

        Singaparna melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Jepang. Perlawa
        nan itu juga dilatarbelakangi oleh kehidupan rakyat yang semakin menderita.




        Para romusha dari Singaparna dikirim ke berbagai daerah di luar Jawa, mereka

        umumnya tidak kembali karena menjadi korban keganasan alam maupun akibat
        tindakan Jepang yang tidak mengenal perikemanusiaan. Mereka banyak yang

        meninggal tanpa diketahui dimana kuburnya. Selain itu, rakyat juga diwajibkan

        menerahkan padi dan beras dengan aturan yang sangat menjerat dan menin-

        das rakyat, sehingga penderitaan terjadi dimana-mana. Kemudian secara
        khusus rakyat Singaparna dibawah Kiai Zainal Mustafa menentang keras untuk

                 k
              k
            l
        melakukan seikeirei. Perlawanan meletus pada bulan Februari 1944, dipimpin
        m e  a  u  a
                     n
        oleh seorang Kiai Zainal Mustafa, seorang ajengan (tokoh ulama) di Suka-
        manah, Singaparna. Ia adalah pendiri Pesantren Sukamanah. Ia sangat me-
        nentang kebijakan-kebijakan Jepang yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

        Bahkan Zainal Musata secara diam-diam telah membentuk “Pasukan Tempur

        Sukamanah” yang dipimpim oleh ajengan Najminudin. Kiai Zainal Mustafa

        memulai pertempuran pada salah satu hari Jumat di bulan februari 1944.
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29