Page 25 - E-Modul Sejarah Pendudukan Jepang
P. 25
Mendengar akan adanya rencana penyerangan, Jepang mengirim rombongan
utusan Jepang ke Sukamanah untuk mengadakan perundingan dengan Zainal
Mustafa. Akan tetapi, utusan Jepang itu bersikap congkak dan sombong untuk
menunjukan bahwa Jepang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan lebih
kuat. Hal ini menyulut kemarahan pengikut Zainal Mustafa, sehingga utusan
Jepang itu dilucuti senjatanya dan ditangkap bahkan ada yang dibunuh, semen-
tara ada juga yang berhasil melarikan diri.
Setelah kejadian ini, Jepang mengirim pasukan ke Sukamanah yang terdiri dari
30 orang kempetai dan 60 orang polisi negara istimewa (tokubersi keisatsu) dari
Tasikmalaya dan Garut. Pertempuran terjadi lebih kurang satu jam di kampung
Sukamanah. Pihak rakyat menyerang dengan mempergunakan pedang dan
bambu runcing yang diikuti dengan teriakan takbir. Zainal Mustafa dengan
pengikutnya bertempur mati-matian untuk menghadapi gempuran dari pihak
Jepang. Karena jumlah pasukan yang lebih besar dan peralatan senjata yang
lebihlengkap, tentara Jepang berhasil mengalahkan pasukan Zainal Mustafa.
lebih
Dalam pertempuran ini banyak berguguran para pejuang Indonesia. Kiai Zainal
Mustafa ditangkap Jepang bersama gurunya Kiai Emar. selanjutnya Kiai Zainal
Mustafa bersama 27 orang pengikutnya diangkut ke Jakarta. Pada tanggal 25
oktober 1944, mereka dihukum mati. Sementara Kiai Emar disiksa oleh polisi
Jepang dan akhirnya meninggal.