Page 382 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 382

pendidikan. Kurikulum pendidikan di seluruh dunia sudah pasti berbeda, begitu pula di Indonesia.
                  Kemendikbud RI telah mengeluarkan kebijakan terbaru, yaitu kebijakan Merdeka Belajar. Merdeka
                  Belajar  merupakan  kebijakan  yang dirancang pemerintah  untuk  membuat  lompatan besar  dalam
                  aspek kualitas pendidikan agar menghasilkan siswa dan lulusan yang unggul dalam menghadapi
                  tantangan  masa  depan  yang  kompleks  (Agustinus  ,  2021).  Tujuan  Merdeka  Belajar  adalah
                  kemerdekaan berpikir bagi siswa dan guru. Merdeka Belajar mendorong terbentuknya karakter jiwa
                  merdeka  di  mana  guru  dan  siswa  dapat  secara  leluasa  dan  menyenangkan  mengeksplorasi
                  pengetahuan, sikap dan keterampilan dari lingkungan.
                        Merdeka Belajar dapat mendorong siswa belajar dan mengembangkan dirinya, membentuk
                  sikap  peduli  terhadap  lingkungan  di  mana  siswa  belajar,  mendorong  kepercayaan  diri  dan
                  keterampilan siswa serta mudah beradaptasi dengan lingkungan masyarakat (Ainia, 2020). Karena
                  itu keberadaan Merdeka Belajar sangat relevan dengan kebutuhan siswa dan tuntutan pendidikan
                  abad 21. Karena esensi merdeka belajar adalah meletakkan pendidikan yang memerdekakan dan
                  otonom  baik  guru  maupun  sekolah  untuk  menginterpretasi  kompetensi  dasar  dalam  kurikulum
                  menjadi penilaian guru (Sherly et al., 2020).
                        Rumusan  masalah  yang  akan  dibahas  dalam  tulisan  ini  adalah  pengertian  kurikulum
                  Merdeka Belajar, pengertian sekolah dasar, analisis SWOT dampak kurikulum Merdeka Belajar,
                  dan analisis dampak kurikulum Merdeka Belajar yang diterapkan di sekolah dasar. Tujuan tulisan
                  ini dibuat adalah untuk memberikan kontribusi pengetahuan terhadap kurikulum Merdeka Belajar,
                  sekolah  dasar,  analisis  SWOT  dampak  kurikulum  Merdeka  Belajar,  dan  dampak  kurikulum
                  Merdeka Belajar yang diterapkan di sekolah dasar.

                  B.    METODE PENELITIAN
                        Metode  dalam  penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  deskriptif  kualitatif.  Artinya
                  penelitian  yang  dilakukan  dengan  menjelaskan,  menggambarkan,  dan  menguraikan  pokok
                  permasalahan  yang  hendak  dibahas  dalam  penelitian  ini  berkaitan  dengan  dampak  kurikulum
                  Merdeka Belajar yang diterapkan di sekolah dasar, kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif.
                  Jadi dalam pendekatan kualitatif itu tidak memakai angka tetapi berupa penjabaran dalam bentuk
                  kalimat. Adapun teknik yang kami gunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:
                  analisis dengan menonton youtube yang berhubungan dengan dampak kurikulum Merdeka Belajar
                  yang diterapkan di sekolah dasar dan jurnal kurikulum Merdeka Belajar .Subjek penelitian ini yaitu
                  murid sekolah dasar. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis
                  deskriptif kualitatif.

                  C.    HASIL DAN PEMBAHASAN
                  Kurikulum Merdeka Belajar
                        Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
                  Republik  Indonesia  (Kemendikbud  RI)  yang  dicanangkan  oleh  Menteri  Pendidikan  dan
                  Kebudayaan  RI  Kabinet  Indonesia  Maju,  Esensi  kemerdekaan  berpikir,  menurut  Nadiem,  harus
                  didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi. Nadiem menyebut,
                  dalam kompetensi guru di level apapun, tanpa ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan
                  kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi.
                        Pada tahun mendatang, sistem pengajaran juga akan berubah dari yang awalnya bernuansa di
                  dalam kelas menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan lebih nyaman, karena murid dapat
                  berdiskusi  lebih  dengan  guru,  belajar  dengan  outing  class,  dan  tidak  hanya  mendengarkan
                  penjelasan guru, tetapi lebih membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam
                  bergaul,  beradab,  sopan,  berkompetensi,  dan  tidak  hanya  mengandalkan  sistem  ranking  yang
                  menurut beberapa survei hanya meresahkan anak dan orang tua saja, karena sebenarnya setiap anak


                                                             373
   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386   387