Page 409 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 409
ini merupakan model penilaian dalam kurikulum 2013, disediakan kurikulum tersebut yang
diterapkan oleh SDN Kebon Baru 4 sehingga penilaian yang digunakan sekolah tersebut tetap
menggunakan penilaian autentik. Untuk itu dalam artikel ini peneliti mengangkat judul
“IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM MUATAN LOKAL DI
SD KEBON BARU 4”.
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan peneliti menuliskan artikel ini adalah untuk
mengetahui penilaian kompetensi sikap pada muatan lokal di SDN Kebon Baru 4, penilaian
kompetensi pengetahuan pada muatan lokal di SDN Kebon Baru 4.
Penelitian sebelumnya terkait penilaian autentik bukanlah penelitian pertama melainkan,
namun sebelumnya terhadap penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini, yaitu Siti
Munawaroh. (2018). Skripsi. Implementasi Penilaian Autentik Pada Proses Pembelajaran Pada
Kurikulum 2013 Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikmah Kota Jambi, menyatakan bahwa
teknik yang digunakan guru dalam menilai aspek sikap yaitu dengan observasi penelitian diri dan
antar teman, kemudian dalam menilai aspek pengetahuan yaitu dengan menggunakan tes tertulis,
lisan dan penugasan, lalu faktor pendukung dalam penilaian autentik adalah adanya pelatihan
tentang implementasi penilaian autentik, instrumen penilaian autentik yang sudah ada, sedangkan
faktor penghambatannya adalah kurangnya mahir guru dalam penggunaan komputer, keadaan
siswa yang rumit dan proses penilaian yang memerlukan waktu lama.
Penilaian Autentik
Penilaian pembelajaran dimaksudkan untuk mencapai kompetensi peserta didik dalam
bidang tes, pengukuran, dan asesmen, serta evaluasi hasil pembelajaran (Teluma, 2019: 1).
Penilaian merupakan proses pengumpulan berbagai informasi secara menyeluruh dan
berkesinambungan tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai oleh setiap peserta didik
melalui proses pembelajaran (Pramana, 2019: 8). Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolah informasi untuk mengukur pencapain hasil belajar peserta didik. Jadi dari pendapatan
para ahli di atas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa penilaian merupakan suatu proses
mengumpulkan informasi untuk mengetahui ketercapaian pembelajaran yang dilalui peserta didik
secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan melakukan tes, pengukuran, asesmen, serta
evaluasi.
Penilaian autentik adalah proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberikan
gambaran umum tentang pertumbuhan siswa yang dapat dikenali oleh pendidik. Hal ini
memungkinkan pendidik untuk memastikan bahwa siswa mengalami proses belajar dengan benar.
Pada saat yang sama, diinginkan untuk mempromosikan pemahaman dan perbaikan diri.
Penilaian autentik merupakan suatu bentuk tugas yang Menghendaki pembelajar untuk
menunjukkan kinerja di dunia nyata Secara bermakna, yang merupakan penerapan esensi
pengetahuan dan Keterampilan. Penilaian autentik menekankan kemampuan pembelajar Untuk
mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan Bermakna. Kegiatan penilaian
tidak sekedar menanyakan atau menyadap pengetahuan yang telah diketahui pembelajar, melainkan
Kinerja secara nyata dari pengetahuan yang telah dikuasai.
Jenis-jenis penelitian autentik bervariasi bentuknya. Penilaian autentik sebagai bentuk
penilaian yang mencerminkan hasil belajar sesungguhnya, dapat menggunakan berbagai cara atau
bentuk, antara lain meliputi: penilaian proyek atau kegiatan siswa, portofolio, jurnal, demonstrasi,
laporan tertulis, check list, dan petunjuk observasi. Berdasarkan berbagai bentuk ini, guru tidak
akan kesulitan mencari alternatif penilaian yang akan digunakan di kelas (Majid, 2014 dalam
Wicaksana, 2020: 11).
Kurikulum Muatan Lokal
400