Page 411 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 411

masing-masing yaitu ada yang dibuat sendiri dan ada yang adopsi dari internet. Proses pelaksanaan
                  pembelajaran saat pandemi menggunakan sistem daring dan luring. Pada saat daring guru membuat
                  video pembelajaran interaktif lalu mengupload di Youtube lalu link Youtube di bagikan pada orang
                  tua murid yang nantinya murid belajar dari penjelasan guru yang ada pada video. Ada juga yang
                  menggunakan zoom.
                        Berbicara mengenai kekurangan dan kelebihan mengenai kurikulum 13 yang sudah berjalan
                  di  sekolah  ini,  kelebihannya  adalah  dengan  adanya  kurikulum  13  ini  target  yang  dituju  sesuai
                  dengan mengejar kompetensi anak dan bukan lagi kompetensi nilai, tetapi untuk kekurangannya
                  ada  pada  bidang  sistem  penilaian,  karena  autentiknya  susah  dijadikan  dan  diaplikasikan  karena
                  pada dasarnya mengandalkan kompetensi tetapi secara pengaplikasian penilaian autentiknya susah,
                  dan pihak sekolah juga harus menjelaskan kepada pihak orang tua siswa tentang sistem penilaian
                  yang berbeda dari kurikulum (KTSP).
                        Sejalan  dengan  orientasi  Kurikulum  13,  yakni  terjadinya  peningkatan  dan  keseimbangan
                  antara  kompetensi  sikap,  kompetensi  pengetahuan  dan  kompetensi  keterampilan.  Dimana  pada
                  jenjang Sekolah Dasar penilaian autentik hendaknya lebih menekankan pada kompetensi sikap. Hal
                  ini karena pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar penanaman sikap harus benar-benar ditekankan
                  agar ketika peserta didik akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Mereka sudah
                  memiliki  pondasi  sikap  yang  kuat  dan  di  jenjang  yang  lebih  tinggi  yang  diperlukan  hanya
                  memperdalam kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
                        Sekarang  setelah  pandemi  berlalu  dan  sekolah  diperbolehkan  lagi  aktif,  pihak  dari  SDN
                  Kebon Baru 4 kembali menggunakan kurikulum 2013 setelah sekian lama dirubah kurikulumnya
                  mengikuti keadaan yang ada di negara tercinta ini. Walau waktu untuk belajarnya belum sempurna
                  kembali seperti sebelum pandemi setidaknya sekolah tetap kembali menggunakan kurikulum 2013,
                  sehingga peneliti bisa liat langsung dan datang untuk melakukan penelitian di SDN Kebon Baru 4.
                        Untuk penilaian kompetensi sikap pada kurikulum muatan lokal sendiri yang ada di SDN
                  Kebon  Baru  4,  ibu  intan  selaku  guru  kelas  V  membuat  perencanaan  terlebih  dahulu  beliau
                  menggunakan  teknik  observasi  langsung  dalam  keseharian  peserta  didik.  Hal  tersebut  sesuai
                  dengan  hasil  wawancara  yang  dilakukan  oleh  ibu  Intan,  beliau  berkata  kalau  untuk  menilai
                  sikapnya  bisa  kita  lihat  sendiri  dari  kesehariannya  di  sekolah  dan  dikelas  bagaimana,  misalkan
                  dalam kelas ada siswa yang berantem teman-temannya memisahkan atau langsung lapor ke kita
                  sebagai guru. Sikap spiritualnya membiasakan anak di SDN 4 Kebon Baru, dilakukan pembiasaan
                  seperti berdo’a dan membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dan di hari jum’at diadakan yasinan kelas.
                        Sedangkan saat pandemi kemarin, walaupun sedang pandemi guru juga menilai sikap sosial
                  siswa  seperti  menugaskan  siswa  untuk  memfoto  ketika  sedang  membantu  pekerjaan  orang  tua
                  seperti menyapu, mencuci piring kemudian dikirim ke grup WA kelas.
                        Kalau untuk sekarang setelah pandemi dan sekolah resmi dibuka kembali dan bisa belajar di
                  sekolah  lagi  kita  peneliti  juga  bisa  ikut  menilai  secara  langsung  saat  observasi  bagaimana
                  penerapan penilaian kompetensi sikap yang ada di SDN Kebon Baru 4.
                        Ibu Intan selaku guru kelas V juga mengatakan bahwa kurikulum muatan lokal melakukan
                  penilaian pengetahuan dengan cara tes tulis dan tes lisan. Berikut hasil wawancara terhadap ibu
                  Intan, beliau berkata kalau untuk penilaian pengetahuan kurikulum muatan lokal di SDN Kebon
                  Baru  4  dilakukan  secara  tes  tulis  dan  tes  lisan.  Pembelajaran  muatan  lokal  yang  masih
                  dipertahankan yaitu Bahasa Sunda dan Bahasa Cirebon yang penilaiannya secara praktek di kelas
                  setelah pembelajaran berakhir dari keduanya, misalnya guru memberikan materi terlebih dahulu,
                  kemudian siswa membaca materi tersebut, selanjutnya guru memberikan soal dengan tujuan untuk
                  menguji pemahaman siswa, guru memberikan kebebasan kepada siapa saja yang ingin menjawab
                  soal yang diberikan dengan cara acungkan tangan, dari cara seperti ini guru bisa menilai siswa yang
                  sudah paham atau belum.


                                                             402
   406   407   408   409   410   411   412   413   414   415   416