Page 26 - E-Modul Fisika Berbasis HOTS Fluida Dinamis
P. 26

Tahukah  kalian,  mengapa  lubang  tangki  air
               terletak pada dinding tangki bagian bawah seperti pada

               Gambar  4.10  di  samping?  Pada  dasarnya  tangki  air

               menerapkan teorema  torricelli.  Bagaimanakah  teorema
               toricelli  pada  tangki  air?  Untuk  memahaminya

               perhatikan uraian berikut.                                Gambar 4.10 Tangki Air
                                                                  Perhatikan  Gambar  4.11,  misalkan
                                                           sebuah  tangki  air  dengan  luas  penampang     ,
                                 1
                        1
                                                                                                        1
                                                           berisi  air  setinggi  ℎ  dari  dasar  tangki.  Pada
                                           ℎ
                                                           tangki  tersebut  terdapat  lubang  dengan  luas
                        1
                h                                          penampang       setinggi  ℎ   dari  dasar  tangki.
                                                                                       
                                                                         2
                                       2
                                               2
                                                       
                                                      2
                                          ℎ                Karena  pada  dinding  tangki  terdapat  lubang,
                                              
                                                           maka air pada permukaan akan menurun dengan
                                                        
                                                           kecepatan       dan  air  menyembur  keluar  dari
                                                                       1
                                                
                                                           dinding tangki dengan kecepatan sebesar     .
                                                                                                    2
                Gambar 4.11 Tangki yang berlubang

                       Besar kecepatan semburan air pada lubang yang terdapat pada dinding tangki dapat
               ditentukan dengan menggunakan persamaan Bernoulli.
                                            1                      1
                                         +      1 2  +      ℎ =    +      2 2  +      ℎ
                                        1
                                                          1
                                                               2
                                                                                 2
                                            2                      2

                       Permukaan air pada tangki dan pada lubang tangki mendapat pengaruh tekanan udara
               luar    , sehingga    =    =   
                     0
                                       2
                                  1
                                            0
                       Untuk  luas  penampang  lubang  yang  sangat  kecil  bila  dibandingkan  dengan  luas
               penampang tangki,  maka kecepatan turunnya permukaan  air dalam tangki dapat  diabaikan
               terhadap  gerak  semburan  air  dari  lubang  sehingga     = 0.  Dengan  demikian  persamaan
                                                                     1
               Bernoulli untuk kasus tangki berlubang dapat dinyatakan sebagai berikut.
                                           1                       1
                                                  2
                                         +   (0) +      ℎ =    +       2 2  +      ℎ
                                        0
                                                                                   
                                                               0
                                           2                       2
                                                         1
                                                      ℎ =      2 2  +     ℎ
                                                                         
                                                         2
                                                      = √2  (ℎ − ℎ )
                                                    2
                                                                      


                                                                                                             20
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31