Page 31 - E-Modul Fisika Berbasis HOTS Fluida Dinamis
P. 31

Venturimeter  adalah  alat  yang
               digunakan  untuk  mengukur  kelajuan  aliran

               suatu  fluida  (zat  cair).  Pada  dasarnya,  alat

               ini  menggunakan  sebuah  tabung  venturi,
               yaitu  berupa  pipa  yang  mempunyai  bagian

               yang  menyempit.  Dalam  kehidupan sehari-
               hari,  venturimeter  dimanfaatkan  untuk

               menghitung  laju  aliran  air  yang  mengalir

               dalam  pipa,  misalnya  dimanfaatkan  oleh     Gambar 4.13 Venturimeter yang
               perusahaan  air  minum.  Selain  itu,  dapat   digunakan untuk mengukur kecepatan
                                                              aliran fluida dalam pipa-pipa besar
               dimanfaatkan pula oleh perusahaan minyak
               untuk mengukur laju aliran minyak. Adapun pada bidang kedokteran, venturimeter digunakan

               untuk  mengukur  laju  aliran  darah  dalam  arteri.  Venturimeter  terdiri  atas  dua  jenis,  yaitu
               venturimeter tanpa manometer dan venturimeter dengan manometer.

               a.  Venturimeter Tanpa Manometer

                                                               Perhatikan      Gambar       4.14     yang
                                                            memperlihatkan        venturimeter      tanpa

                                                            manometer.     Pada     venturimeter    tanpa
                                                            manometer, kecepatan  aliran  fluida ditentukan

                                                            dengan  menggunakan  persamaan  Bernoulli
                     Gambar 4.14 Skema venturimeter         untuk  kasus  fluida  yang  bergerak  pada  pipa
                     tanpa manometer                        horizontal (ℎ = ℎ = 0), yaitu:
                                                                        1
                                                                              2
                                                          1
                                                                      2
                                                  −    =   (    2  −    )
                                                     2
                                                1
                                                          2    2     1               . . . . . . . . . . . (4.10)

                       Berdasarkan  hukum  pokok  hidrostatis,  diperoleh     −    =     ℎ  dan  menurut
                                                                                  2
                                                                             1
               persamaan kontinuitas diperoleh    =     1     . Dengan memasukkan kedua persamaan tersebut
                                                 2
                                                         1
                                                        2
               ke dalam persamaan (4.10), maka diperoleh persamaan berikut.
                                                      1           2
                                                                        2
                                                   ℎ =    [(  1    ) −    ]
                                                      2        2  1    1
                                                       1         1  2
                                                   ℎ =    1 2 [(  ) − 1]
                                                       2         2


                                                                                                             25
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36