Page 40 - Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia
P. 40
Gambar 2. Prevalensi Stunting pada Balita menurut Karakteristik
60
48.4
50
42.1 42.4
40 38.1 36.2 38.5
32.5 32.3
29.0
30
20
10
0
Laki-laki Perempuan Perkotaan Perdesaan Terbawah Menengah Menengah Menengah Teratas
bawah atas
Jenis Kelamin Tempat Tinggal Kuintil Indeks Kepemilikan
Sumber: Riset Kesehatan Dasar, 2013
Stunting memiliki dampak yang besar terhadap tumbuh kembang anak dan juga perekonomian
Indonesia di masa yang akan datang. Dampak stunting terhadap kesehatan dan tumbuh
kembang anak sangat merugikan. Stunting dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang
anak terutama pada anak berusia di bawah dua tahun. Anak-anak yang mengalami stunting
pada umumnya akan mengalami hambatan dalam perkembangan kognitif dan motoriknya yang
akan mempengaruhi produktivitasnya saat dewasa. Selain itu, anak stunting juga memiliki risiko
yang lebih besar untuk menderita penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, dan
penyakit jantung pada saat dewasa. Secara
Gambar 3. Perbandingan Perkembangan Otak ekonomi, hal tersebut tentunya akan
Anak Stunting dan Sehat menjadi beban bagi negara terutama akibat
meningkatnya pembiayaan kesehatan.
Potensi kerugian ekonomi yang diakibatkan
oleh stunting sangat besar. Laporan World
Bank pada tahun 2016 menjelaskan bahwa
potensi kerugian ekonomi akibat stunting
mencapai 2-3% Produk Domestik Bruto
(PDB). Dengan demikian, apabila PDB
Indonesia sebesar Rp 13.000 trilyun, maka
potensi kerugian ekonomi yang mungkin
dialami adalah sebesar Rp260-390 trilyun
Perkembangan Otak Anak Stunting Perkembangan Otak Anak Sehat per tahun. Di beberapa negara di Afrika
Sumber: World Bank, 2017 dan Asia potensi kerugian akibat stunting
bahkan lebih tinggi lagi bisa mencapai 11% .
Gambar 4. Potensi Kerugian Negara secara Permasalahan kekurangan gizi pada anak
Ekonomi Akibat Masalah Gizi erat kaitannya dengan tingkat pendapatan
keluarga. Keluarga dengan tingkat
Jika pendapatan yang rendah pada umumnya
Rp PDB Indonesia memiliki masalah dalam hal akses terhadap
13.000 Triliun bahan makanan terkait dengan daya beli
yang rendah. Selain pendapatan, kerawanan
Potensi Kerugian pangan di tingkat rumah tangga juga sangat
2-3%
260-390 T/ tahun dipengaruhi oleh inflasi harga pangan.
Faktor penting lain yang mempengaruhi
The Worldbank, 2016 terjadinya masalah kekurangan gizi pada
sumber: World Bank, 2016
Cegah Stunting, itu Penting. 34