Page 175 - E- MODUL BIOLOGI BERBASIS SOCIO SCIENTIFIK ISSUE KELAS XI
P. 175

a.    Pertahanan yang Terdapat di Permukaan Organ Tubuh

                      Tubuh memiliki daerah-daerah yang rawan terinfeksi oleh kuman penyakit berupa

                mikroorganisme, yaitu daerah saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Saluran
                pencernaan  setiap  hari  dilewati  oleh  berbagai  macam  makanan  dan  air  yang

                diminum. Makanan tersebut tidak selalu terbebas dari kuman penyakit baik berupa

                jamur  maupun  bakteri  sehingga  terinfeksi  melalui  saluran  pencernaan

                kemungkinannya tinggi.
                      Setiap organ tubuh seperti paru-paru, lambung, ginjal, mempunyai kulit dan

                membran  mukosa  sebagai  pembatas mekanis agar mikrobia tidak masuk ke dalam

                organ tersebut. Setiap kulit dan membran mukosa pada organ-organ tubuh memiliki

                cara tersendiri untuk melindungi diri dari kuman penyakit.

                      Sebagai contoh, pada kulit terdapat kelenjar minyak yang   mengandung  bahan
                kimia dan dapat melemahkan bahkan membunuh bakteri di kulit. Mikroorganisme

                yang berada pada bahan makanan sebagian besar sudah dimatikan oleh saliva yang

                mengandung lisosom. Di dalam perut, mikroorganisme yang masih hidup juga

                dimatikan  dengan  adanya  asam-asam.  Di  dalam  usus  terdapat  enzim-enzim

                pencernaan yang juga dapat membunuh mikroorganisme yang merugikan.

               b.    Pertahanan dengan Cara Menimbulkan Peradangan (Inflamatori)


                     Mikroorganisme  yang  telah  berhasil  melewati  pertahanan  di  bagian

               permukaan  organ  dapat  menginfeksi sel-sel  dalam  organ.  Tubuh  akan  melakukan
               perlindungan dan pertahanan dengan memberi tanda secara kimiawi yaitu dengan cara

               sel  terinfeksi  mengeluarkan  senyawa  kimia  histamin  dan  prostaglandin.  Senyawa

               kimia  ini  akan  menyebabkan  pelebaran  pada  pembuluh  darah  di  daerah  yang

               terinfeksi.  Hal  ini  akan  menaikkan  aliran  darah  ke  daerah  yang  terkena  infeksi.

               Akibatnya daerah terinfeksi menjadi berwarna kemerahan dan terasa lebih hangat.

                     Apabila kulit mengalami luka akan terjadi peradangan yang ditandai dengan

               memar, nyeri, bengkak, dan meningkatnya suhu tubuh. Jika luka ini menyebabkan

               pembuluh darah robek maka mastosit akan menghasilkan bradikinin dan histamin.
               Bradikinin dan histamin ini akan merangsang ujung saraf sehingga pembuluh darah

               dapat semakin melebar dan bersifat permeabel.



                                                                               Sistem Kekebalan Tubuh | 163
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180