Page 41 - E- MODUL BIOLOGI BERBASIS SOCIO SCIENTIFIK ISSUE KELAS XI
P. 41
melampaui pendapatan global dari pajak tembakau yang diperkirakan mencapai $269
miliar pada 2013-2014. Kurang dari $1 miliar yang diinvestasikan untuk mengontrol
tembakau.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) mengungkapkan bahwa total kerugian karena rokok selama 2013
mencapai Rp378,75 triliun. Jumlah tersebut berasal dari pembelian rokok mencapai
Rp138 triliun. Riset Kesehatan Dasar 2013 melaporkan, perokok aktif di Indonesia
mulai dari usia 10 tahun ke atas mencapai 58,7 juta orang. Jumlah tersebut terdiri dari
56,8 juta perokok laki-laki dan 1,8 juta perokok perempuan.
Kerugian lainnya adalah terganggunya produktivitas akibat sakit, disabilitas,
dan kematian prematur di usia muda sebesar Rp235,4 triliun. Kerugian lainnya
karena rokok adalah pengeluaran biaya berobat akibat penyakit-penyakit terkait
tembakau mencapai Rp5,35 triliun. "Jumlah itu adalah 3,7 kali lebih besar dibanding
cukai tembakau yang diperoleh negara pada tahun yang sama sebesar Rp 103,02
triliun," kata peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes,
Soewarta, seperti dikutip Kompas. Laporan Asuransi kesehatan sosial BPJS Kesehatan
yang melaporkan bahwa penyakit akibat rokok memakan porsi besar dalam anggaran
asuransi kesehatan tersebut. Menurut catatan Kementerian Kesehatan pada kuartal
ketiga 2015, tercatat penyakit jantung paling banyak dilaporkan dan biaya yang
ditebus oleh BPJS Kesehatan sebanyak 3,95 juta kasus.
Sementara ada 125 ribu penderita kanker yang ditanggung BPJS, dana yang
digunakan untuk mengobati kanker mencapai Rp2,5 triliun. Dengan kata lain, setiap
orang penderita kanker yang menjadi anggota BPJS membutuhkan dana sekitar
Rp200 juta untuk pengobatan. Tentu tak semua kasus kedua penyakit otomatis
disebabkan oleh rokok. Seperti disebutkan di awal, rokok adalah salah satu faktor
risiko penyakit kanker dan jantung. "Saat ini BPJS sudah diikuti 165 juta orang
dengan 92,4 juta orang ditanggung pemerintah karena tidak mampu. Kalau kondisi
ini tidak diubah, negara akan terus merugi,” kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek,
seperti dilaporkan CNN.
WHO terus mengkampanyekan soal bahaya rokok. Di Indonesia, misalnya,
WHO memproyeksi jumlah perokok akan meningkat menjadi 90 juta orang atau
Sistem Respirasi | 29