Page 20 - E-Modul Pembelajaran Biologi Sistem Reproduksi Manusia untuk Kelas XI SMA/MA
P. 20
e. Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone)
Hormon pertumbuhan juga diperlukan untuk mengatur metabolisme testis.
Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal
spermatogonia (mitosis) pada spermatogenesis. Pada kasus pituitary dwarf
(kondisi dimana penderita kekurangan growth hormone) dapat menyebabkan
penderita mengalami kemandulan (Hall, 2016: 1023-102).
C. Rangkuman
1. Secara anatomi, organ reproduksi pria digolongkan menjadi organ reproduksi bagian
luar (genitalia eksternal) dan organ reproduksi bagian dalam (genitalia internal).
Organ reproduksi bagian luar terdiri dari penis dan skrotum sedangkan organ
reproduksi dalam terdiri dari testis, saluran reproduksi (epididimis, vas deferens,
saluran ejakulasi, uretra), dan kelenjar asesoris (vesikula seminalis, kelenjar prostat,
kelenjar cowper).
2. Hormon-hormon yang berperan dalam pada sistem reproduksi pria adalah hormon
testosteron, LH, FSH, estrogen, dan hormon pertumbuhan.
3. Proses pembentukan dan pematangan spermatozoa disebut spermatogenesis. Proses
pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon. Kelenjar
hipofisis menghasilkan hormon perangsang folikel (Follicle Stimulating Hormone/FSH)
dan hormon lutein (Luteinizing Hormone/LH).
D. Tugas
1. Buatlah mind mapping mengenai proses spermatogenesis dan tuliskan hasil analisis
dari mind mapping spermatogenesis yang telah kamu buat!
2. Bandingkan mind mapping dan hasil analisis proses spermatogenesis kamu ke
teman-teman yang lain!
13