Page 65 - gizi remaja putri
P. 65
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Responden
Seorang anak dianggap sudah remaja apabila cukup matang untuk menikah,
yaitu umur 16 tahun untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki
(UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974). Menurut Pendidikan nasional, anak
dianggap remaja apabila sudah berumur 18 tahun, yang sesuai dengan saat lulus
sekolah menengah (Soetjiningsih, 2006). Menurut Sayogo (2006) remaja diartikan
sebagai masa transisi dari masa anak-anak usia dewasa yang ditandai oleh
perubahan fisik, fisiologis dan psikososial.
Remaja putri merupakan kelompok yang rentan terhadap berbagai masalah
gizi. Pertama, percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh remaja
memerlukan energi dan zat gizi yang lebih banyak. Kedua, perubahan gaya hidup
dan kebiasaan pangan menuntut penyesuaian masukan energi dan zat gizi. Ketiga,
kehamilan, keikutsertaan dalam olahraga, kecanduan alkohol dan obat,
meningkatkan kebutuhan energi dan zat gizi, di samping itu tidak sedikit remaja
putri yang makan secara berlebihan dan akhirnya mengalami obesitas (Amelia,
2008). Masalah gizi remaja, dalam beberapa kasus, merupakan keberlanjutan
masalah gizi pada saat anak-anak, seperti kekurangan zat besi (anemia) atau
kelebihan berat badan (obesitas). Dalam penanganannya, remaja putri melakukan
hal yang berbeda-beda. Misalnya pada masalah obesitas, remaja putri cenderung
melakukan diet untuk mengurangi berat badannya.
50
SKRIPSI HUBUNGAN CITRA TUBUH ... ADELINA ELSA D.