Page 113 - Emodul Perpajakan
P. 113
1) Jumlah pajak yang terhutang atau dibayar di luar negeri.
2) (Penghasilan luar negeri : seluruh PKP) x PPh atas seluruh yang
dikenakan tarif Pasal 17.
Tabel 7.1. Tarif PPh Pasal 17 sebagai pedoman dalam menghitung PPh 24
No Keterangan Tarif
1 Penghasilan 0 – Rp 60 juta 5%
2 Penghasilan Rp 60 juta – Rp 250 juta 15%
3 Penghasilan Rp 250 juta – Rp 500 juta 25%
4 Penghasilan Rp 500 juta – Rp 5 milyar 30%
5 Penghasilan diatas Rp 5 milyar 35%
3) Jumlah pajak yang terhutang untuk seluruh PKP.
Contoh kasus :
PT Cemara memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2021 sebagai
berikut:
1) Penghasilan luar negeri Rp. 5.000.000.000,00 dengan tarif pajak
40%.
2) Penghasilan usaha di Indonesia Rp. 4.000.000.000,00.
Penghasilan Neto = Rp. 5.000.000.000 + Rp. 4.000.000.000
= Rp. 9.000.000.000
Batas maksimum kredit pajak diambil 3 unsur terendah
a) PPh terutang/ dibayar di luar negeri
40% x Rp. 5.000.000.000 = Rp. 2.000.000.000
b) PPh terutang (Pasal 17) = Rp. 9.000.000.000 x 35%
= Rp. 3.150.000.000
c) (Rp. 5.000.000.000) x Rp. 3.150.000.000 = Rp. 1.750.000.000
Rp. 9.000.000.000
c. Batas Maksimum Kredit Pajak untuk setiap Negara
Apabila penghasilan luar negeri berasal dari beberapa negara, maka
perhitungan batas maksimum kredit pajak dilakukan untuk masing-masing
negara.
Contoh kasus :
PT Diaswati memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2021
sebagai berikut :
1) Di negara A memperoleh penghasilan (laba)
106
E-Modul Perpajakan Nita Sofia, S.Pd, M.Pd.E