Page 144 - Emodul Perpajakan
P. 144
b) Memungut PPN dan PPnBM terutang.
c) Menyetorkan PPN yang masih harus dibayar (kondisi PPN Keluaran
lebih besar dibandingkan PPN Masukan).
d) Melaporkan perhitungan pajak.
3. Pengecualian Pengusaha Kena Pajak
a. Pengusaha Kecil
Pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan penyerahan barang
kena pajak dengan jumlah peredaran bruto tidak melebihi :
1) Sebelum 1 Januari 2014 -> Rp. 600.000.000,00.
2) Setelah 1 Januari 2014 -> Rp. 4.800.000.000,00.
Beberapa hal yang diketahui mengenai pengusaha kecil :
1) Dilarang membuat faktur pajak.
2) Tidak diwajibkan memasukkan SPT masa PPN.
3) Diwajibkan membuat pencatatan.
4) Wajib lapor pengukuhan sebagai pengusaha kena pajak, bagi
pengusaha kecil yang memiliki peredaran bruto melebihi
ketentuan yang telah dijelaskan.
F. Faktur Pajak
Faktur pajak merupakan bukti pemungutan pajak yang diuat oleh pengusaha
kena pajak yang melakukan penyerahan barang kena pajak.
1. Faktur pajak dibuat saat :
a. Ketika penyerahan barang kena pajak.
b. Ketika penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan barang kena
pajak.
c. Ketika penerimaan pembayaran termin penyerahan sebagian pekerjaan.
d. Kondisi yang diatur berdasarkan peraturan Menteri Keuangan.
2. Keterangan yang wajib tercantum dalam faktur pajak :
a. Nama, alamat dan NPWP yang menyerahkan BKP atau JKP.
b. Nama, alamat, dan NPWP pembeli BKP atau JKP.
c. Jenis barang atau jasa, jumlah harga jual/ penggantian dan potongan
harga.
d. PPN yang dipungut.
e. PPnBM yang dipungut.
f. Kode, nomor seri, dan tanggal faktur dibuat.
g. Nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani faktur pajak.
137
E-Modul Perpajakan Nita Sofia, S.Pd, M.Pd.E