Page 87 - Emodul Perpajakan
P. 87
- Akuntan, arsitek, dokter, notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT),
kecuali camat, pengacara, dan konsultan yang melakukan pekerjaan bebas
- Orang pribadi yang menjalankan usaha yang menyelenggarakan
pembukuan atas pembayaran berupa sewa
2. Penerima Penghasilan PPh Pasal 23
Penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 23 selanjutnya disebut Wajib Pajak
PPh Pasal 23, diantaranya adalah:
a. Wajib Pajak dalam negeri (orang pribadi dan badan)
b. Bentuk Usaha Tetap (BUT)
3. Objek dan tarif PPh 23
Objek dan tarif Pajak Penghasilan Pasal 23 dikelompokkan menjadi tiga,
diantaranya adalah:
a) Tarif 15% dari jumlah bruto atas:
1. Dividen
2. Bunga
3. Royalti
4. Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah dipotong PPh
Pasal 21
Hadiah dan penghargaan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah yang diterima
oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan
penyelenggaraan kegiatan, contohnya kegiata olahraga, keagamaan, kesenian,
dan kegiatan lainnya.
Hadiah dan penghargaan yang dipotong PPh Pasal 23 adalah hadiah dan
penghargaan yang diterima oleh wajib pajak badan dalam negeri sehubungan
dengan suatu kegiatan yang diselenggarakan.
b) Tarif 2% dari jumlah bruto atas:
1. Sewa dan penghasilan lainnya sehubungan dengan penggunaan harta,
kecuali sewa dan penghasilan sehubungan dengan harta yang dikenakan
Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2
2. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi,
jasa konsultan, dan jasa lainnya selain yang telah dipotong Pajak
Penghasilan Pasal 21.
c) Bagi Wajib Pajak yang menerima penghasilan pada poin a dan b tidak memiliki
NPWP, maka besarnya tarif pemotongan menjadi lebih tinggi 100% dari tarif
yang telah ditetapkan pada poin a dan b.
80
E-Modul Perpajakan Nita Sofia, S.Pd, M.Pd.E