Page 98 - E-modul Sistem Koordinasi
P. 98
A. Kelenjar Pituitari (Hipofisis)
Koordinasi persinyalan endokrin ini bergantung pada hipotalamus.
Hipotalamus menerima informasi dari saraf di seluruh tubuh dan
memberikan tanggapan berupa persinyalan neuroendokrin yang sesuai
dengan kondisi lingkungannya. Sinyal dari hipotalamus berjalan ke
kelenjar pituitari (hipofisis), yaitu kelenjar yang terletak di dasar
hipotalamus. Kelenjar pituitari atau hipofisis disebut master of endocrine
gland karena kelenjar pituitari mensekresi beberapa hormon yang mampu
mengkoordinasi kelenjar endokrin lain. Hipofisis berbentuk dan seukuran
dengan biji buncis dengan diameter ±1,3 cm (Soewolo, dkk., 2005).
Hipofisis terdiri dari dua
bagian kelenjar, yaitu bagian
posterior dan bagian anterior yang
melakukan fungsi berbeda (lihat
Gambar 5.2). Kelenjar hipofisis
posterior adalah perpanjangan
dari jaringan saraf hipotalamus
yang mensekresi neurohormon
yang disintesis oleh hipotalamus.
Sebaliknya, Kelenjar hipofisis
anterior adalah kelenjar endokrin
yang mensintesis dan
mengeluarkan hormon sebagai Gambar 5.2 Kelenjar Endokrin pada Otak
respon terhadap hormon dari Manusia
hipotalamus (Campbell, 2020). Sumber: Campbell (2020, 1007)
3. Kelenjar Hipofisis Posterior
Kelenjar Hipofisis Posterior terdiri dari sel-sel pituisit dan sel-sel
neurosekretori. Badan sel neurosekretori menghasilkan dua hormon, yaitu
oksitosin dan hormon antidiuretik (ADH). Oksitosin dan ADH yang dilepas
akan berdifusi ke dalam kapiler yang berdekatan.
88