Page 11 - PJOK KELAS XI TP. AJI
P. 11
4) Kemampuan tekhnisnya sendiri.
5) Kondisi regunya dan regu lawan.
Pola penyerangan diartikan memaksa regu lawan bermain menurut keinginan regu secara aktif
dan progresif untuk mematahkan perlawanan lawan. Prinsip taktik penyerangan adalah usaha untuk
mematikan bola di lapangan lawan dengan jalan apapun yang tidak melanggar peraturan permainan bola
voli.
a. System penyerangan 4 Sm - 2 Su ( smasher dan 2 set – upper)
Komposisi pemainnya sebagai berikut.
a) Su1 – Su2 = Set –upper ke 1 dan ke 2.
b) Sm1 – Sm4 = Smasher 1,2,3,4.
c) Sm1 dan Sm2 tempatnya harus berlawanan, karena kekuatan kemampuan hamper seimbang
dalam produktivitasnya kurang disbanding Sm2.
d) Sm4 membantu penyerangan Sm1, sehingga dalam posisi bagaimanapun kekuatan menyerang
regu tersebut seimbang dalam peraturan permainan.
b. System 4 Sm – 1 Su – 1U (4 smasher – 1 set upper dan 1 Universaler)
Komposisi permainannya sebagai berikut.
a) Sm1 = Smasher terbaik
b) U dan Su selalu berlawanan posisi dalam pergeseran posisi bagaimanapun.
c) U dapat memberi umpan, tetapi kurang baik disbanding Su, tetapi memiliki kemampuan
smash lebih daaripada Su.
d) Sm1 dan Sm3 kemampuan smash lebih baik dibanding Sm2 dan Sm4.
2. Pola Pertahanan
Pertahanan merupakan permainan yang harus diperhatikan dengan serius mengingat andilnya
yang besar untuk memenangkan pertandingan dalam suatu permainan bola voly. Latihan pertahanan
kurang begitu menyenangkan dibandingkan dengan latihan penyerangan bagi para pemain. Padahal
pertahanan merupakan basis utama untuk melakukan serangan terhadap regu lawan. Regu yang dapat
mempertahankan diri dengan baik seringkali dapat mengalahkan regu yang dapat menyerang dengan
baik. Konsekuensi gerakan dalam jenis permainan mempertahankan diri ini relative mudah dipelajari.
Kepandaian membaca pertandingan tidak dapat dipelajari pada waktu latihan.
Dalam melakukan pertahanan harus memperhatikan tiga tahap, yaitu :
a) Tahap pertama : posisi permulaan (start)
1) Kedua kaki terbuka dengan jarak sedikit lebih lebar dari jarak kedua bahu dan lutut
ditekuk.
2) Berat badan bertumpu pada kaki bawah (daerah perrgelangan kaki).
3) Kedua lengan di depan tubuh, ditekuk sedikit di siku.
4) Kedua lutut di dorong sedikit ke depan, lebih jauh sedikit dari letak ujung jari kaki.
b) Tahap kedua ; menerima bola
1) Pemain mendekatkan kedua belah tangannya sehingga saling sebelah menyebelah,
secepat mungkin.
2) Kalau memunggkinkan, bola harus diterima dengan bagian bawah kedua lengan pemain
( seperti juga posisi menerima bola dengan gerakan dig).
3) Semakin cepat laju bola, semakin cekatan pulalah permainan lengan si pemain. Kalau
tidak, bola akan melambung tinggi di sisi regu pemain itu.
c) Tahap ketiga : gerakan akhir (follow through)
Pemain membiarkan kedua lengannya terus melaju mengikuti ayunan lengan, kemmudian
segera mengambil tempat pada posisinya yang baru dilapangan.
C. BOLABASKET
A. Peraturan Permainan
a) 3 detik
Disebut juga dengan three second rule ,yaitu seorang pemain penyerang tidak diperbilehkan
berdiri di dalam daerah bersyarat selama 3 detik.
MODUL PEMBELAJARAN PENJASKES KELAS XI 3 3