Page 100 - MODUL_IPS-SOSIOLOGI_2021 (1)_Neat
P. 100

banyak  peluang  untuk  bermobilitas  dengan  menghadirkan  beragam  jenis

                        pekerjaan baru. Sejumlah besar orang mengikuti pendidikan, pelatihan, kursus,
                        pindah  pekerjaan  dari  kerah  biru  ke  kerah  putih.  Meskipun  hal  ini  melibatkan
                        upaya  individu,  namun  yang  melandasi  mobilitas  ini  adalah  perubahan  pada

                        struktur pekerjaan. Dengan kata lain, perubahan status seseorang bukan karena
                        perilaku individu melainkan karena  perubahan struktural dalam masyarakat.


                        Mobilitas  pertukaran  (exchange  mobility)  terjadi  ketika  sejumlah  besar  besar
                        masyarakat naik dan turun tangga kelas sosial secara seimbang, proporsi kelas-
                        kelas  sosial  tetap  sama.  Diandaikan  bahwa  sebanyak  satu  juta  orang  dilatih

                        dengan  teknologi  baru  lalu  mereka  naik  tingkat  kelas  sosial.  Di  sisi  lain  ada
                        sekitar  satu  juta  orang  yang  tergeser  kelas  sosialnya  akibat  kegagalan

                        pengembangan  perusahaan  atau  terkena  pemutusan  hubungan  kerja.
                        Diasumsikan  hasil  akhirnya  adalah  keseimbangan,  dan  sistem  kelas  pada
                        dasarnya tetap tak tersentuh.


                        b.   Prinsip-Prinsip Umum Mobilitas Sosial

                        Dalam  mempelajari  mobilitas  sosial,  harus  dipahami  beberapa  prinsip  umum
                        yang terdapat di dalam mobilitas itu sendiri (Kanto, 2007).


                          1.  Tidak  ada  masyarakat  yang  memiliki  sistem  stratifikasi  sosial  mutlak

                             tertutup (absolutely closed social stratification) di mana sama sekali tidak
                             ada mobilitas sosial vertikal.  Dalam masyarakat yang menerapkan sistem
                             kasta  sekalipun,  proses  mobilitas  sosial  vertikal  pasti  terjadi,  hanya  saja
                             frekuensinya  sangat  terbatas.    Misalnya  turun  dari  kasta  atas  karena

                             melakukan penyimpangan norma, atau dari kasta bawah bisa naik ke kasta
                             yang lebih atas melalui perkawinan.


                          2.  Betapapun terbukanya sistem stratifikasi sosial tak mungkin bersifat mutlak
                             terbuka (absolutely open social stratification).  Artinya, mobilitas sosial tidak

                             dapat  dilakukan  sebebas-bebasnya,  sedikit  banyak  pasti  ada  hambatan-
                             hambatannya, terutama untuk mobilitas sosial vertikal naik.

                          3.  Sistem  stratifikasi  sosial  dalam  masyarakat  cenderung  bersifat  relatif

                             terbuka  (relatively open  social  stratification) atau  relatif  tertutup  (relatively
                             closed  social  stratification).    Pada  masyarakat  yang  satu  memiliki  sistem




                                                                                     IPS - Sosiologi | 89
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105