Page 165 - MODUL_IPS-SOSIOLOGI_2021 (1)_Neat
P. 165
dan keterbelakangan. Secara sederhana memberdayakan dalam hal ini diartikan
sebagai memampukan dan memandirikan masyarakat.
Menurut Ife (2014) pemberdayaan (empowerment) sebagai upaya memberikan
otonomi, wewenang, dan kepercayaan kepada setiap individu dalam suatu
organisasi, serta mendorong mereka untuk kreatif agar dapat menyelesaikan
tugasnya sebaik mungkin. Swift dalam Mardikanto (2015) menegaskan bahwa
pemberdayaan dalam konsep ini menunjuk pada kemampuan orang, khususnya
kelompok yang rentan, dalam hal:
1) Akses terhadap sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka
dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang dan jasa
yang mereka perlukan;
2) Partisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan
yang mempengauhi mereka. Pemberdayaan menunjuk pada usaha
pengalokasian kembali kekuasaan melalui pengubahan struktur sosial
Dengan kepemilikan akses terhadap segala sumber daya produktif dan
partisipasi aktif dalam pembangunan akan mendorong setiap individu untuk
memiliki daya ubah untuk dirinya sendiri lalu secara kolektif mengubah struktur
sosial masyarakatnya.
Sumodiningrat (1999) menjelaskan bahwa jika dilihat dari proses
operasionalisasinya, maka ide pemberdayaan memiliki dua kecenderungan,
antara lain:
1) Kecenderungan primer, yaitu kecenderungan proses yang memberikan
atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan, atau kemampuan
(power) kepada masyarakat atau individu menjadi lebih berdaya.
2) Kecenderungan sekunder, yaitu kecenderungan yang menekankan
pada proses memberikan stimulasi, mendorong atau memotivasi
individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk
menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.
Berikut ini beberapa pengertian pemberdayaan menurut para pakar:
154 | IPS - Sosiologi