Page 15 - Modul Materi Ekonomi Kelas 11
P. 15

Berdasarkan sifatnya, inflasi dibagi menjadi 3 kategori utama, yaitu inflasi rendah,

                          inflasi menengah, inflasi berat, dan inflasi sangat tinggi.
                          1)  Inflasi Rendah (Creeping Inflation)

                              Inflasi rendah (creeping inflation) adalah inflasi yang mempunyai nilai kurang
                              dari  10%  per  tahunnya.  Inflasi  ini  dibutuhkan  dalam  ekonomi  karena  akan

                              mendorong produsen untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa.

                          2)  Inflasi Menengah (Galloping Inflation)
                              Inflasi Menengah (Galloping Inflation) merupakan inflasi dengan nilai antara

                              10 – 30% per tahunnya. Inflasi ini biasanya ditandai oleh naiknya harga-harga
                              secara cepat dan relatif besar. Angka inflasi pada kondisi ini biasanya disebut

                              inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20%, dan 30%.

                          3)  Inflasi Berat (High Inflation)
                              Inflasi Berat (High Inflation) adalah jenis inflasi yang beasarnya antara 30 –

                              100% per tahun. Misalnya inflasi yang terjadi pada pertengahan dekade 1960-
                              an yang mencapai 600%.

                          4)  Inflasi tinggi (Hyperinflation)
                              Inflasi  tinggi  (Hyperinflation)  adalah  inflasi  yang  ditandai  dengan  naiknya

                              harga  barang  secara  drastis   hingga  mencapai  4  digit  (di  atas  100%).  Pada

                              kondisi  ini,  masyarakat  tidak  ingin  menyimpan  uang,  karena  nilainya  turun
                              sangat tajam sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang.

                      b.  Inflasi Berdasarkan Sebabnya
                          Berdasarkan penyebabnya inflasi dibagi menjadi 3 yaitu:

                          1)  Tarik permintaan (Demand pull inflation)
                              Demand  pull  inflation,  yaitu  inflasi  yang  terjadi  karena  permintaan  akan

                              barang/  jasa  lebih  tinggi  dari  yang  bisa  dipenuhi  oleh  produsen.  Inflasi  ini

                              terjadi  sebagai  akibat  pengaruh  permintaan  yang  tidak  diimbangi  oleh
                              peningkatan  jumlah  penawaran  produksi.  Akibatnya,  sesuai  dengan  hukum

                              permintaan, jika permintaan banyak sementara penawaran tetap, maka harga

                              akan  naik.  Jika  hal  ini  berlangsung  secara  terus-menerus  maka  akan
                              mengakibatkan  inflasi  yang  berkepanjangan.  Oleh  karena  itu,  untuk

                              mengatasinya diperlukan adanya pembukaan kapasitas produksi baru dengan
                              penambahan tenaga kerja baru.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20