Page 78 - E-MODUL DASAR-DASAR SURVEY DAN PEMETAAN
P. 78
1) Pekerjaan ini dapat dilakukan oleh dua orang
2) Siapkan slang plastik diameter 10 mm dengan panjang
secukupnya (antara 25 m sampai 100 m), kemudian di isi
dengan air yang bersih.
3) Pasang tongkat ukur atau rambu ukur pada kedua titik A dan B
yang akan di ukur beda tingginya, kemudian tempelkan ujung-
ujung plastik pada kedua tongkat atau rambu di A dan di B.
4) Pastikan bahwa tongkat atau rambu dalam keadaan tegak lurus
dan slang bebas dari gelembung atau terpuntir.
5) Setelah kedua permukaan dalam keadaan tenang, kemudian baca
dan catat hasil bacaannya. Atau dapat dengan cara mengukur
tinggi permukaan air sampai ke titik A maupun titik B.
6) Jika hasil bacaan di titik A adalah h1 dan bacaan di titik b h2,
maka beda tinggi titik A dan B.
5. Jenis-Jenis Pengukuran Sipat Datar
Terdapat empat jenis pengukuran sipat datar yang umum dilakukan
dengan masing-masing tujuan yang berbeda. Keempat jenis pengukuran
tersebut akan diuraikan secara jelas pada bagian dibawah ini:
a) Sipat datar memanjang
Tujuan pengukuran ini untuk mengetahui ketinggian dari titik-
titik yang dilewatinya dan biasanya diperlukan sebagai kerangka
vertikal bagi sebuah daerah pemetaan.
b) Sipat datar profil.
Tujuannya untuk mengetahui profil dari trace baik jalan maupun
saluran, sehingga dapat diperhitungkan banyaknya galian dan
timbunan yang perlu dilakukan pada pekerjaan kontruksi. Pelaksanaan
pada pengukuran ini umumnya dilakukan dalam 2 bagian yang disebut
sebagai sipat datar profil memanjang dan sipat datar profil melintang.
c) Sipat datar luas
Pada jenis pengukuran sipat datar luas ini yang paling
diperlukan adalah penggambaran profil dari suatu daerah pemetaan
MODUL DASAR-DASAR SURVEY DAN PEMETAAN BY. MITA DWI PUTRI 69