Page 82 - E-MODUL DASAR-DASAR SURVEY DAN PEMETAAN
P. 82

pengamatan  rambu  muka  dan  rambu  belakang.  Suatu  titik  yang

                                       kuat/stabil harus dipilih dan ditandai dengan kapur.
                                   4)  Ketidaktelitian  pengamat.  Kesalahan  yang  sering  terjadi

                                       penafsiran  bacaan  milimeter,  terutama  bila  penglihatan  kurang

                                       baik  atau  pengamatan  terlalu  jauh.  Semua  kesalahan  dalam
                                       kelompok ini merupakan kesalahan kecil dan mudah diatasi serta

                                       tidak begitu penting untuk kepeluan Survey bangunan.
                                    5) Mengoreksi Kesalahan Alat. Pada pembahasan tentang kesalahan

                                       dijelaskan bahwa garis bidik dapat tidak sejajar dengan garis arah

                                       nivo. Pengukuran beda tinggi akan benar bila jarak antara alat ke
                                       rambu  muka  sama  dengan  jarak  rambu  ke  belakang.  Namun

                                       keadaan ini tidak dapat selalu dipenuhi karena keadaan lapangan
                                       yang tidak memungkinkan. Salah satu cara mengatasinya adalah

                                       terlebih dahulu mengoreksi alat ukur tersebut sehingga alat yang
                                       dipakai benar-benar dalam keadaan yang baik.

                                      Cara pembetulan alat akan berbeda satu sama lainnya tergantung

                                dari jenis dan kontruksi alat yang bersangkutan misalnya Alat Sipat Datar
                                Otomatis, pengujian dengan dua patok dilakukan:


                                    1)  Pilih  titik  A  dan  B  yang  terpisah  sejarak  60  m  dan  pasanglah
                                       kedua patok kuat-kuat pada tanah.

                                    2)  Pasang alat betul-betul ditengah antara kedua patok tersebut.

                                    3)  Amati rambu ukur pada A dan catat bacaannya.
                                    4)  Pindah rambu ukur ke B, bacalah rambu dan ratakan tinggi patok

                                       B sehingga bacaannya sama seperti yang diperoleh pada A.
                                    5)  Kedua patok A dan B  akan berada pada ketinggian yang sama

                                       tanpa dipengaruhi apakah garis bidik mendatar atau tidak.
                                    6)  Pasang  rambu  ukur  pada  B  dan  bacalah  rambu  ukur  terhadap

                                       posisi lempeng pengamat dari alat.

                                    7)  Pasang rambu ukur pada A dan baca, bacaan harus sama, maka
                                       hal  tersebut  menunjukkan  adanya  kesalahan  kolimasi  yang

                                       disebabkan oleh bergesernya diafragma dalam arah tegak.


                      MODUL DASAR-DASAR SURVEY DAN PEMETAAN BY. MITA DWI PUTRI                      73
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87