Page 79 - E-MODUL DASAR-DASAR SURVEY DAN PEMETAAN
P. 79
yang dilakukan dengan mengambil ketinggian dari titik-titik detail di
daerah tersebut dinyatakan sebagai wakil dari ketinggiannya.
Sehingga dengan melakukan interpolasi diantara ketinggian yang ada
naka dapat ditarik garis konturnya diatas peta daerah pengukuran
tersebut.
d) Sipat datar resiprokal
Kelaianan pada sipat datar ini adalah pemanfaatan konstruksi
serta tugas nivo yang dilengkapi dengan skala pembaca bagi
pengungkitan yang dilakukan terhadap nivo tersebut. Sehingga dapat
dilakukan beda tinggi antara dua titik yang tidak dapat dileawati
pengukur. Seperti halnya sipat datar memanjang maka hasil akhir
dari pengukuran ini adalah data ketinggian dari kedua titik tersebut.
6. Kesalahan-Kesalahan Pengukuran Sipat Datar
Kesalahan kesalahan dalam pengukuran sipat datar dapat
dikelompokkan dalam beberapa kelompok, yaitu:
a) Kesalahan Besar
Kesalahan-kesalahan yang muncul akibat kesalahan pengamat.
Hal tersebut dapat diakibatkan oleh kelalaian, kurangnya pengalaman
atau kesalahan:
1) Kesalahan membaca rambu. Kesalahan ini merupakan kesalahan
yang paling umum terdapat dalam semua pengukuran sipat datar.
Contohnya kesalahan bacaan rambu adalah salah penempatan titik
decimal, dll.
2) Menggunakan benang silang yang salah. Kesalahan ini biasanya
terjadi akibat lemahnya penglihatan.
3) Salah Mencatat. Bacaan dicatat dengan angka tertukar, misalnya
3.000 di catat 3.002.
4) Tidak tercatat atau salah memasukkan. Bacaan rambu dapat
dengan mudah tertulis dalam kolom yang salah atau bahkan tidak
tertulis sama sekali.
MODUL DASAR-DASAR SURVEY DAN PEMETAAN BY. MITA DWI PUTRI 70