Page 312 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 312
Pengayaan Materi Sejarah
alignment ini dating dari Presiden Yugoslavia, Josip
Bros Tito. 79
Untuk mengenalkan gagasannya Tito
berkunjung ke Republik Persatuan Arab, dibawah
pimpinan Gamal Abdul Nasser, yang kemudian
bersahabat. Mereka berpendapat bahwa konferensi
model Bandung, tidak mungkin karena perubahan
politik global dan perbedaan-perbedaan pendapat di
negara A-A sangat tajam.
Setelah keduanya sepakat bahwa suatu
konferensi yang dengan tema non alignment perlu
diadakan dengan membangun kekuatan baru yang
bertujuan meredakan ketegangan dunia. Pertama,
mereka menulis surat kepada Perdana Menteri India,
Nehru diajak ikut menjadi sponsor konferensi.
Tanggapan Nehru dingin. Nehru berpendapat
konferensi non aligned akan memperkeruh
hubungan dua kekuatan dunia. Tito dan Nasser
bertekad akan merealisasi gagasannya. Mereka
mengeluarkan a communique calling untuk
konferensi bangsa-bangsa non aligned untuk
perdamaian dunia. Indonesia diundang.Diluar
dugaan mereka Presiden Soekarno bersedia menjadi
salah satu sponsor konferensi yang diusulkan oleh
Tito dan Nasser.Bagi Soekarno yang penting bisa
meraih forum yang cukup untuk memperkenalkan
kepada dunia.Konsepsi baru politik luar negeri
Indonesia dan dapat menyatukan pandangannya
tentang problema dunia yang sedang
berlangsung.Soekarno tetap berpendirian bahwa
kolonialisme yang menjadi masalah utama. Apabila
forum itu berupa Konferensi Bangsa-Bangsa Asia –
Afrika atau pertemuan negara-negara non aligned
saja, keduanya dapat menjadi kendaraan yang tepat
untuk mencapai tujuannya. 80
Selain negara sponsor Yugoslavia dan Mesir
(RPA) Indonesia akhirnya bergabung. Persiapan-
300