Page 337 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 337

Nasional  mengambil  keputusan  membenarkan  dan
                               menyetujui kebijakan Presiden, yang disambut pula oleh
                               pimpinan DPR-GR pada 1 September 1962.  83



                      3.  Dwikora Konfrontasi terhadap Neo  Kolonialisme
                          a.  Menghalangi terbentuknya Malaysia

                                   Politik luar negeri konfrontasi terhadap imperialism
                             dan  neo  kolonialisme  berdasar  pada  pidato  Presiden
                             tanggal  30  September  di  depan  sidang  umum  PBB,  yang
                             berjudul  To  Build  the  World A  New  (Membangun  Dunia
                             Kembali).  Pidato  ini  ditetapkan  oleh  MPRS  sebagai  Garis-
                             garis  Besar  Politik  Luar  Negeri  dan  sebagai  Pedoman
                             Pelaksanaan  Manifesto  Politik  RI  di  bidang  politik  luar
                             negeri.Kebijakan politik luar negeri yang berdasar dari teori
                             revolusi  menyeret  diplomasi  Indonesia  kehadapan
                             panggung  politik  dunia  tanpa  memperhatikan  prioritas
                             kepentingan dan sumber-sumber kekuatan nasional.Disini
                             berlaku  teori  politik  adalah  panglima.  Jika  teori  tidak
                             didukung  oleh  faktor-faktor  obyektif,  teori  itu  akan
                             merupakan  utopia.  Apabila  dijadikan  landasan  kebijakan
                             akan  mengaburkan  cara-cara  pelaksanaannya,  sehingga
                             membuka      pintu   bagi   setiap   pengingkaran   dan
                             penyelewengan.  Manipol  menyatakan  bahwa  tujuan
                             pendek politik luar negeri adalah melanjutkan perjuangan
                             anti  imperialism  dan  tujuan  jangka  panjang  revolusi
                             Indonesia  bertujuan  melenyapkan  imperialism  di  mana-
                             mana  dan  mencapai  dasar  bagi  perdamaian  dunia  yang
                             kekal  dan  abadi.Diplomasi  menurut  Manipol  harus  “tidak
                             mengenal      kompromi”,      harus     “radikal    dan
                             revolusioner”.Cara  radikal  dan  revolusioner  ini  dapat
                             digolongkan   pada    sikap   yang   menjurus    kepada
                             permusuhan  sebagai  konsekuensinya  posisi  Indonesia
                             lambat  laun  akanterisolasi.Dengan  Manipol  Indonesia
                             menghimpun kawan negara-negara New Emerging Forces
                             (NEFO)  hendak  dikonfrontasikan  dengan  musuh  revolusi
                             yaitu imperialism dan neo kolonialisme (Nekolim).Menteri
                             Luar Negeri Subandrio pernah menyatakan bahwa




                                                                                 325
   332   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342