Page 38 - Merayakan Guru Bangsa
P. 38
Analisis sosial. Kita tidak bisa sekedar berfikir
dalam batas lokal. Banyak sumber-sumber
kekuatan pencipta masalah merupakan hasil
dari kekuatan yang datang dari luar dan menjadi
penguasa/kekuatan lokal. Ajaran-ajaran mengenai
pengkaplingan tanah dan sumber daya alam, dan
kemudian jadi bahan mentah untuk menghasilkan
komoditas, musti dipelajari secara kongkrit siapa
penganutnya, bagaimana ajaran itu disebarluaskan,
dan bagaimana akibat ajaran tersebut terhadap
tanah air tempat tinggal kita? Bisa jadi, memang
sudah sedemikian lama ajaran itu melekat di
dalam praktek para penguasa setempat, dan
rakyat didisplinkan oleh menjadi pekerjanya, atau
diharuskan rela menerima akibat-akibatnya.
Kapankah hal itu mulainya, dan bagaimana cara
ajaran itu mengejawantah jadi kongkrit di tempat
itu. Kekuatan-kekuatan apa yang memungkinkan
berwujud demikian itu. Apa hubungan kekuatan-
kekuatan itu dengan sekolah yang ada di kampung
itu. Sekolah bisa jadi berfungsi menjadi saluran
transmisi ajaran-ajaran itu, atau justru secara kritis
menandinginya. Selidiki pula bagaimana guru-guru
dan murid-murid menempatkan diri dalam situasi
kesenjangan antara cita-cita dan praktek serta efek
yang ditimbulkannya itu.
Hubungan guru-murid-pokok bahasan. Hasil
penyelidikan itu perlu dikodifikasi menjadi
tema-tema yang bisa sanggup menggerakkan
kesadaran kritis bersama. Yang diperlukan adalah
memeriksa secara kongkrit dengan cara berdialog
mengenai situasi eksistensial yang mereka hadapi,
38