Page 68 - Merayakan Guru Bangsa
P. 68
mahal itu. Akibatnya anak-anak sudah tidak lagi
mempunyai cukup waktu untuk bahagia: membaca
buku yang mereka sukai, menekuni olahraga yang
diminati, mengungkapkan rasa-merasa-nya lewat
kesenian, apalagi melakukan perjalanan mengenali
ragam masyarakat dan lingkungan alam Indonesia.
Salah kaprah “meningkatkan daya saing”
ini jangan sampai membebani anak-anak, sekolah-
sekolah, guru-guru, dosen-dosen dan para orang
tua. Jangan sampai jadi teroris yang memicu
persaingan tidak sehat di antara mereka sendiri.
Daya saing adalah semata hasil dari bagaimana
rencana kita membangun budaya kerja melalui
pendidikan dan praktik-praktik sehari-hari dalam
kehidupan bernegara. Jangan biarkan anak-anak
kita terperangkap dalam kurungan sistem dan
strategi pendidikan nasional yang membuatnya
tidak cukup waktu untuk bahagia dan bangga
dengan lingkungan alamnya sendiri.
Pendidikan Bangga Bahasa Indonesia
Banjir istilah-istilah keren yang muncul ke
kosakata kita, tanpa kita sadari telah membuat kita
selalu “merasa tertinggal”. Kata-kata semacam
competency, green investor, enterpreuneurship,
ecotourism, membuat kita merasa tertinggal,
gagap dan bodoh terus menerus. Akibatnya kita
terima saja semua standar yang dibangun oleh
pihak lain, yang belum tentu memberi manfaat
lebih besar kepada bangsa dan negara kita sendiri.
68