Page 93 - Merayakan Guru Bangsa
P. 93

pengetahuan agama Islam, sebagai salah satu
          cara untuk memperkokoh gerakan pendidikan
          ini. Melalui organisasi Alimat ini, dipelajari data-
          data ketimpangan dan   dikriminasi   gender serta
          bagaimana ajaran Islam berbasis al-Quran, Hadis
          dan  pernyataan-pernyataan  ulama  (qaul  ulama)
          menjawab pelbagai permasalahan tersebut.

                 Berdasarkan  kerja-kerja panjang yang
          dilakukan Rahima, Fahmina,  Alimat dan sejumlah
          perguruan tinggi Islam tersebut, pada 25-27 April
          2017 di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy,
          Babakan Ciwaringin, Cirebon diselenggarakan
          Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI).
          Kongres ini mengambil tema: “Peran Ulama
          Perempuan    dalam   Meneguhkan    Nilai-nilai
          Keislaman, Kebangsaan dan Kemanusiaan”.
          Kongres menghasilkan Ikrar Ulama Perempuan dan
          rekomendasi  yang  ditujukan  terhadap  organisasi-
          organisasi masyarakat dan pemerintah.

                 Sementara kementrian agama dalam
          acara penutupan kongres ini  menyatakan:
          “Saya merasa kongres ini luar biasa. Tidak hanya
          substansi yang dikaji, tetapi juga prosesnya. Karena
          ini sepenuhnya merupakan inisiatif masyarakat
          dan kaum perempuan. Lalu mereka berupaya
          untuk membuat satu kongres (ulama perempuan)
          pertama di dunia, di Cirebon ini”.

          Dari kongres ini, menteri agama Lukman Hakim
          Saefuddin mencatat 3 hal makna strategisnya:
          1. Kongres ini berhasil memperjuangkan keadilan


                                                    93
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98