Page 38 - 185040096_Rosi Meiliani W_Flipbook Bioteknologi
P. 38

Hal   ini   karena    bagian-bagian         tersebut     kemungkinan         terdiri    dari

              protein     asing   bagi    tubuh.    Senyawa      dan    protein    asing    ini   disebut
              antigen.      Gen      yang     mengkode         senyawa        penyebab        penyakit

              (antigen)      diisolasi    dari   mikrobia     yang     bersangkutan.         Kemudian

              gen  ini  disisipkan  pada  plasmid  mikrobia  yang  sama,  tetapi  telah
              dilemahkan         (tidak     berbahaya).         Mikrobia       ini   menjadi        tidak

              berbahaya        karena     telah    dihilangkan       bagian     yang     menimbulkan

              penyakit,      missal    lapisan     lendirnya.     Mikrobia      yang    telah    disisipi

              gen     ini   akan     membentuk           antigen       murni.     Bila    antigen       ini
              disuntikkan        pada      manusia,      sistem      kekebalan         manusia      akan

              membuat         senyawa        khas     yang     disebut       antibodi.      Munculnya

              antibodi  ini  akan  mempertahankan  tubuh  dari  pengaruh  senyawa

              asing (antigen) yang masuk dalam tubuh.































              Indonesia        juga    memanfaatkan            bioteknologi        untuk      membuat

              vaksin      flu    burung.      Baru-baru         ini   para     ahli   dari     Fakultas
              Kedokteran           Hewan        IPB      bekerja        sama      dengan        Shigeta

              Pharmaceutical,          sebuah     perusahaan        farmasi     dari   Jepang       telah

              berhasil     menemukan          vaksin     untuk     penyakit      yang     meresahkan
              masyarakat ini. Vaksin ini diberi nama Bird CLOSE 5.1.






                                                          36
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43