Page 15 - Buku Digital Lafran Pane
P. 15
B Masa Remaja Lafran
Dalam perjalanan hidupny Lafran
Pane pernah berurusan dengan tentara Mengeksplorasi
Jepang. Tepat pada tanggal 8 Maret 1942,
Sebutan Pokrol pada masa
Lafran Pane kembali ke kampung hala-
Jepang disebut sebagai
mannya sebagai pokrol untuk Jepang.
pembela Jepang dalam
Akan tetapi, Lafran kemudian dituduh
pengadilan. Jika sekarang
memberontak kepada Jepang yang mem-
disebut sebagai pengacara,
bawanya untuk mendapatkan hukuman
advokat, atau orang yang
mati. Berkat pengaruh kuat ayahnya di
pandai berbantah.
Padang Sidempuan, Lafran lolos dari hu-
kuman tersebut. Namun, iya harus per-
gi meninggalkan kampung halamannya. Tidak ada keputusan lain selain
kembali ke Batavia. Di Batavia Lafran mengembara hingga iya mengalami
konflik batin, pemikirannya mulai tergugah. Ia menyadari pentingnya
kembali kejalan yang benar.
Sejak saat itu, Lafran sering merenung, tafakur, dan berbenah diri
atas apa yang telah ia lakukan selama ini. Hingga akhirnya Lafran teguh
pada ajaran agamanya dan menjalani hidup sehari-harinya dengan takwa
yang melandasi kehidupannya. Di Batavia Lafran melanjutkan studinya di
Sekolah Tinggi Islam (STI). Pada tahun 1945, ibu kota Indonesia berpindah
dari Jakarta ke Yogyakarta. Atas perpindahan itu, STI juga ikut dipindah-
kan ke Yogyakarta. Sehingga mahasiswa banyak yang berpindah pula ke
Yogyakarta. Perpindahan kampus STI ke Yogyakarta, membuat Lafran
Pane untuk mengorbankan pekerjaannya di Jakarta.
Coba perhatikan! Mengapa ibu kota Indonesia pada saat itu berpindah ke
Yogyakarta ?. Coba cari jawabanya !.
S
Semasa kuliah, Lafran juga bekerja untuk menyambung makan
sehari-hari. Ketika di Jakarta Lafran bekerja di kantor Statistik Jakarta.
Karena kecakapannya dalam berbahasa Jepang, Lafran kemudian dipeker-
jakan untuk menjadi pemimpin umum di perusahaan besar Apotek Bavosta.
Lafran Pane 13