Page 16 - Buku Digital Lafran Pane
P. 16

Di Yogyakarta Lafran kembali bekerja sebagai Pegawai Negeri Departemen

                  Sosial. Semasa kuliahnya, Lafran semakin kiat dalam menggeluti tentang

                  ajaran Islam. Ia semakin yakin dan semakin teguh pendiriannya bahwa Is-
                  lam adalah ajaran yang paling sempurna dalam hidup. Selain kuliah dengan
                  bekerja, Lafran juga aktif berorganisasi.
                             Lafran Pane Dan Kemerdekaan


                        C    Indonesia





                         17 Agustus 1945   merupakan   hari yang    sangat   bersejarah bagi ba

                  ngsa Indonesia. Pada tanggal itu bangsa Indonesia menerima kemerdekaan
                  sebagai bangsa dan negara   yang merdeka.    Peristiwa   ini     tentunya
                  menyimpan banyak hal-hal besar

                  yang perlu  untuk  dikenang  oleh
                                                                      Mengeksplorasi
                  bangsa Indonesia, salah satunya

                  adalah    orang-orang     yang memiliki      Komite Van Aksi dibentuk deng-
                  jasa besar didalamnya.                         an  tujuan  untuk  menghimpun

                         Lafran Pane merupakan salah       unsur-unsur  kaum  muda   sesu

                  satu tokoh  pahlawan yang memiliki     dah   proklamasi   kemerdekaan.
                  kontribusi      dalam      kemerdekaan     Komite ini adalah utusan laskar
                  negara  Indonesia.  Ketika  Jepang       perjuangan  yang   terdiri    dari

                  masuk ke Indonesia dan berhasil       Angkatan   Pemuda    Indonesia,

                  mengusir Belanda  dari Indonesia,       Barisan  Rakyat  Indonesia, dan
                  Lafran Pane dan para pemuda Indo-     masih banyak lainnya.
                  nesia lainnya masuk dalam golongan

                  pemuda yang dibina oleh Kaigun.

                         Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang telah mengalah pada Seku-
                  tu. Ketika itu Lafran Pane dan pemuda Indonesia lainnya berikrar bahwa
                  “tidak mau menerima kemerdekaan  Indonesia dari Jepang seperti apa

                  yang dipersiapkan oleh  Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau

                  PPKI”. Ikrar tersebut dicetuskan di Jalan Menteng Raya 31 Jakarta. Kondi-
                  si pada saat itu telah merugikan aktivitas politik mahasiswa dan pemuda
                  lainnya, sehingga mereka tidak bebas  melakukan diskusi secara

                  terbuka. Karena kondisi tersebut,  diskusi  dilakukan   di Asrama mereka.






     14      Lafran Pane
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21