Page 17 - Buku Digital Lafran Pane
P. 17

Tiga asrama yang terkenal pada masa kemerdekaan sebagai tempat berdi

                  skusi Lafran Pane dan pemuda lainnya diantaranya adalah Asrama Menteng

                   Jaya, Asrama Kebon Sirih, dan Asrama Cikini.
                         Melalui  diskusinya para pemuda saat itu  termasuk  Lafran  Pane

                  kemudian menjadi  pemuda generasi

                  45 yang terus  bangkit dan memper-
                  tahankan  kemerdekaan Indonesia
                  dengan  cara  mereka  masing-masing.

                  Menurut  Kepala Pusat Sejarah ABRI

                  Departemen Pertahanan Keamanan
                  Brigjen Nugroho Notosusanto menya-
                  takan, bahwa terdapat empat kelom-

                  pok yang memegang peranan   penting

                  dalam proklamasi kemerdekaan 1945.
                  Mereka   diantaranya  adalah, kelom-
                  pok  satu  disebut  dengan    “golongan

                  tua” yang didalamnya diantaranya
                                                                Lafran Pane beserta mahasiswanya
                  Soekarno, Hatta, dan PPKI. Kelompok  Sumber: historiehmi (foto oleh Dwiki
                                                                            Setiyawan)
                  dua adalah golongan mahasiwa atau
                  pelajar, mereka kebanyakan tinggal di Asrama Mahasiswa Kedokteran dan

                  Asrama Cikini yang juga menjadi markas Badan Permusyawaratan Pemuda

                  Indonesia (BAPERPI). Kelompok tiga adalah     kelompok Pengusir Tentara
                  Asing,  meskipun  tidak semua anggota PETA masuk  dalam kelompok  ini.
                  Kelompok empat adalah “golongan campur aduk” yang saat itu bermarkas di

                  Menteng Raya  31.

                         Keempat kelompok diatas, Lafran Pane dan pemuda lainnya masuk
                  dalam golongan yang    keempat. Golongan campur aduk merupakan gabung-

                  an pemuda dari berbagai penjuru Indonesia. Mereka terkenal setelah ter-

                  bentuknya Komite Van Aksi sesudah proklamasi. Pimpinannya diantaranya
                  adalah Sukarni,  Adam Malik,  Wikana,  Chaerul  Saleh,  Kusnaeni,  Darwis,
                  dan masih banyak lainnya. Lafran Pane kemudian dimasukan sebagai salah

                  satu Pemrakarsa Proklamasi 17 Agustus 1945. Beliau kemudian diundang

                  pada  pertemuan yang kedua Pemrakarsa Proklamasi yang bertempat  di







                                                                                            Lafran Pane             15
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22