Page 97 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 97
86
dup sehari-hari akan air, juga mengandung ikan yang sangat
besar. Penangkapan ikan yang dilakukan rakyat masih memper-
gunakan alat yang sederhana sekali, yaitu pancing atau jaring.
Namun setidak-tidaknya usaha ini dapat membantu perekono-
mian mereka.
Dari bentuk usaha rakyat yang dilakukan di darat maupun
di sungai atau laut, maka timbullah hukum adat Jambi yang
1
berbunyi: "Ke laut berbunga pasir, kedarat berbunga kayu" . )
5 .1. 2 Permulaan A bad XX Sampai Penjajahan J epang
Pada masa ini mulai dikenal tanaman karet, di mana bibit-
2
nya dibawa oleh para pedagang dari Malaysia dan Singapura. )
Adanya usaha baru di°bidang perkaretan ini membawa pengaruh
membaiknya perekonomian rakyat, karena harganya cukup
baik. Pemerintah Kolonial Belanda sangat berkepentingan da-
lam perkebunan karet ini sehingga pada mulanya agresif sekali
untuk mengembangkan penanaman karet.
Untuk memberikan rangsangan kepada rakyat petani ka-
ret, Pemerintah Belanda membagi-bagi kupon untuk ditukar
beras. Karena nilai tukar kupon dengan beras itu cukup tinggi,
yang kadang-kadang melebihi hasil sadapan karet yang sebenar-
nya, lagi pula tidak ada keharusan bagi para petani untuk meng-
olah kebun karetnya dengan baik, maka akibatnya banyak ke-
bun karet yang terlantar, karena mereka sudah merasa cukup
dengan jaminan kupon tersebut. Hal ini yang dianggap sebagai
faktor bagi rakyat Jam bi bersifat pemalas. 3 ) Kondisi ekonomi
rakyat pada masa ini sangat baik, sehingga timbul istilah zaman
emas.
5 .1.3 Masa Penjajahan J epang
Pada masa penjajahan J epang adalah masa yang terburuk
bagi rakyat Jambi. Keadaan ini bertolak belakang dengan masa
sebelumnya. Kupon yang diberikan oleh Pemerintah Belanda
kepada rakyat pemilik kebun karet sudah tidak ada lagi, bahkan