Page 101 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI KALTIM
P. 101
Tanjung, sebuah lagi dekat kampung Bugis di Tanjung Redeb
sekarang. Di tempat ini ia dibantu oleh seorang panglima suku
Bugis bernama panglima Limbuti, keturunan panglima La
Madu Daeng Pallawa yang mendirikan kampung Bugis di Tan-
jung Redeb . 9
Pertahanan yang kuat dibangun dekat lalit di Batu Putih
di Tanjung Mangkalihat, tempat gabungan suku Berau, suku
Bugis dan Sulu pimpinan Syarif Dakula, menantu raja Alam.
Armada Bugis dan Sulu inilah yang dianggap sangat berbahaya
bagi kapal-kapal Belanda. ·
Untuk menghancurkan armada persekutuan Berau, ·Bugis
dan Sulu ini, pihak militer Belanda menyediakan angkatan laut
sejak bulan April 1834 dengan perlengkapan persenjataan di
markas angkatan laut Belanda di Makasar. Dengan dalih
pengaduan sultan Gunung Tabur Aji Kuning (Gazi Mahyudin),
bahwa raja Alam bersekutu dengan bajak laut Bugis yang
mengganggu ketertiban pelayaran di perairan Berau, pemerin-
tah Hindia Belanda menyetujui permintaan sultan Aji Ku-
ning.1 o
Pada bulan September 1834, Belanda mengirim ekspedisi
menindak raja Alam. Empat buah kapal perang yaitu Korvet
'He/din, brik Syiwa, sekuner Korokodil dan Kastor, serta ber-
. puluh-puluh perahu pendarat di bawah pimpinan Kapten
laut Anemaelt, menyerang pertahanan armada laut raja Alam
di Batu Putih. 1 1
Untuk menghadapi serangan Belanda, raja Alam dengan
sekutu~ekutunya suku Bugis dan orang-orang Sulu di bawah
pimpinan menantunya Syarif Dakula, membuat beberapa buah
kubu pertahanan, diantaranya di Batu Putih d'i daerah Tanjung
Man.gkalihat yang menghadap arah ke laut dan ke darat, dan
sebuah benteng agak ke daerah pedalaman 40 x 40 m, di
9. Catatan ringkas Sefarah Samarinda Seberang, Sarnarinda 1882, hal. 3
10. Dr. J. Eisenberger; op. cit, hal. 21, 22
11. J. Hageman, op. cit, hal. 102
92
- - ~-- -------