Page 108 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI KALTIM
P. 108
--misaritara, dilakukan secara lokal, mulai abad ke-:XX pemim-
pin-pemimpin Indonesia merubah siasar perjuangannya.
Jika 'bangsa penjajah kulit putih mulai dari bangsa Portu-
gis, Spanyol, lnggeris dan Belanda mencapai maksudnya men-
jajah nusantara dengan memakai taktik pecah belah kemudian
mengadu domba pemimpin-pemimpin dan raja-raja di Indone-
sia, pada abad ke-XX kaum intelek Indonesia mulai insyaf
akan kesalahan siasat perjuangan perlawanannya terhadap im-
perialisme dan kolonialisme bangsa kulit putih.
Untuk membangun sesuatu kekuatan yang maha besar,
perlu diusahakan menghimpun segala potensi perjuangan di
daerah-daerah dengan menggalang kesatuan dari segenap suku
bangsa Indonesia di seluruh nusantara. Dengan gagasan serta
pemikiran mengembalikan kerukunan dan kesatuan seperti
di jaman kedatuan Sriwijaya dan Majapahit, terbentuklah
organisasi-organisasi sosial dan politik, seperti Budi Utomo,
1908 SDI yang kemudian menjadi partai Sarikat Islam, partai
Nasional Indonesia dan lain-lain.
Jaman kebangkitan nasional bangsa Indonesia ini, terjadi
di mana-mana. Salah satu organisasi politik yang dapat meng-
gerakkan dan menggelorakan hati nurani bangsa Indonesia
ialah partai Sarikat Islam. Hal itu disebabkan, karena azas per-
juangan organisasi ini sesuai dengan dasar keyakinan agama
dari bangsa Indonesia yang lebih dari 90% beragama Islam.
Seluruh umat Islam merasa terpanggil untuk menjadi anggota
Sarikat Islam. Hampir disegenap pelosok tanah ar berdiri ca-
bang SI seperti di Banjarmasin, Pasir, Samarinda tidak terke-
cuali di daerah Berau:
Pada tahun 1914 di Samarinda berdiri Cabang Sarikat
Islam. Di daerah-daerah lain pun Sarikat Islam lokal berdiri
dan mendapat pengarahan dari pemerintah} 0
Di daerah Berau berdiri cabang Sarikat Islam yang berpu-
sat di Tanjung Redeb. Organisasi ini dapat berkembang dengan
20. Dr. J. Eisenberger,op. cit, halaman 94
99
L_ ------~----------J