Page 109 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI KALTIM
P. 109
pesat karena tokoh-tokoh agama dan para bangsawan mema-
suki organisasi ini. Di antara tokoh-tokoh agama yang memim-
pin SI ialah Kadhi kerajaan Sambaliung Haji Abdullah, Haji
Junait, Pembekal Anang Dahlan di Tanjung Redeb, Raden
Kelana, Pangeran Perojo, Datu Bendahara di Gunung Tabur,
Datu Maharaja Dinda, Datu Raja Aji Raden Saparta di Samba-
liung. Dengan masuknya tokoh-tokoh ini dalam SI di seluruh
kawasan Berau, dapat dikatakan seluruh umat Islam menjadi
anggota SI. Sampai sekarang masih terdapat bekas gedung
Sarikat Islam di Tanjung Redeb. Di Teluk Bayur, di daerah
perusahaan Batubara SMP ( Steenkolen Maatschappij Para-
patan) tidak terkecuali terdapat anggota SI.
Untuk memantapkan azas dan tujuan SI dan menggalang
kesatuan persatuan umat Muslimin pribumi, peranakan Cina,
Arab memberikan pengarahan perjuangan Sarikat Islam se-
tiap tahun diadakan kongres Sarikat Islam di Banjarmasin.
Kemudian sifat dari azas tujuan Sarikat Islam berubah menjadi
organisasi yang bersifat kebangsaan, menjadi Partai Sarikat
Islam.
Di bawah pimpinan seorang berasal dari Sumatera, Maraja
Sayuti lubis dan Presiden Sarikat Islam Haji Muhammad
Arif, 2 1 maka Sarikat Islam Banjarmasin menjalin hubungan
kerja sama antara CSI dan PSI. Dengan kerja sama antar orang
pribumi, Cina dan Arab, diadakan gerakan propaganda secara
pesat. Pada tanggal 31 Agustus setiap tahun diadakan kongres
nasional di Kalimantan. Sifat perkumpulan itu berubah men-
jadi gerakan nasional, yang bertujuan untuk merubah keadaan.
Berhubung dengan sifat kegiatan perkumpulan itu, Tjokro-
aminoto dilarang mengunjungi Kalimantan.
Sayuti Lubis pindah ke Samarinda. Sarikat Islam mulai
memmjukkan kegiatannya dengan semacam Biro Pengaduan
tentang pajak-pajak yang tinggi, kerja rodi yang berat, dan
berbagai tindakan pemerintah yang dianggap memberatkan
' .
21. Ibid, halaman 102
100