Page 113 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI KALTIM
P. 113
Mereka yang beraliran maju mendirikan sekolah HIS.
Partikuler di antara alumninya meneruskan di Mulo di Malang
dan seorang lulus Rechts hooge School di Betawi (Jakarta).
Beberapa orang diantaranya meneruskan di sekolah perguruan
di.Makasar.
Demikianlah rakyat Berau, membentuk dan m"'majukan
pemuda-pemuda mereka, sebagai kader perjuangan untuk
merubah kadaan alam penjajahan kolonial, di daerah Berau.
Lulusan yang mendapat didikan barat inilah kemudian menga-
dakan perlawanan dengan gerakan di bawah tanah melawan
pemerintah Jepang.
G. PERLAWANAN TERHADAP PEMERINTAH JEPANG
(1942 - 1945)
Setelah lapangan udara tentara Belanda di Tarakan dan
di Samarinda II (Melak) dapat dihancurkan Angkatan Udara
tentara jepang, pada bulan Januari 1942 tambang minyak
pulau Tarakan diduduki Angkatan Laut Jepang. Kemudian
kota tanjung Selor dan Tanjung Redeb, jatuh pula ke tangan
mereka. Berturut-turut daerah-daerah lain di Indonesia bagian
Timur satu demi satu dapat diduduki Angkatan Laut kerajaan
Jepang. Pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda bertekuk lutut
menyerah tanpa syarat kepada angkatan perang Jepang di Kali
Jati Bandung. Seluruh Indonesia secara resmi mengakui ke-
kuasaan angkatan perang J epang.
Seperti di tempat-tempat lain, rakyat kecil memuji-muji
angkatan perang Jepang yang telah mengalahkan tentara Be-
landa dengan sekutu-kutunya lnggeris dan Amerika di Asia
Timur Raya termasuk Indonesia. Mereka menyambut dengan
gembira, bangsa Jepang dianggapnya sebagai juru selamat yang
membebaskan rakyat Indonesia dari Belenggu penjajahan dan
akan membawa rakyat ke pintu kemakmuran dan kebahagiaan.
Rakyat yang hidup dalam kemiskinan dan kemelaratan selama
penjajahan Belanda menginginkan perubahan kehidupan yang
makmur dan bahagia. Pada pikiran mereka pemerintah Jepang
104