Page 11 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI KALTIM
P. 11
Pada tahun 1959, daerah istimewa Kutai dipecah men-
jadi tiga daerah yakni Kabupaten Kutai Kotapraja Samarinda
dan Kotapraja Balikpapan, sesuai dengan Undang-undang No.
27 tahun 1959.
Pada sekitar abad ke-15 di daerah Kalimantan Timur
telah berdiri kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, yakni
Kesultanan Kutai, Kesultanan Pasir, Kesultanan Berau dan
Kesultanan Bulungan. Pertumbuhan kerajaan-kerajaan ini
tak dapat dipisahkan dengan tiga peristiwa penting yang ter-
jadi dalam sejarah tanah 'air kita dalam a bad ke-15 · dan 16.
Pertama adalah jatuhnya kerajaan Mojopahit, sebuah kerajaan
yang bercorak Hindu yang telah pemah mempersatukan wila-
yah Indonesia dengan kekuatan armada lautnya. Tapi setelah
kerajaan ini runtuh, maka daerah-daerah yang jauh dari pusat
pemerintahan berusaha melepaskan diri.
Kedua perkembangan agama Islam yang berpusat di tepi
pantai. Agama ini berkembang perlahan-lahan tapi mantap
disiarkan lewat perdagangan. Kemakmuran yang dinikmati
oleh penduduk kota-kota pantai dari hasil perdagangan yang
sangat berkembang pesat menimbulkan tendensi untuk mele-
paskan diri dari penguasa di pedalaman yang hidup dari per-
tanian. ··.
Ketiga makin meningkatnya permintaan rempah-rempah Indo-
nesia oleh dunia lntemasional dan Eropah khususnya. Daerah
Kalimantan Timur merupakan salah satu daerah penghasil
lada, garu, beras, rotan, teripang, sarang burung, getah perca,
kayu. Besi dan batu bara yang penting bagi perindustrian
sudah diketemukan pada tahun 1851 di pulau Tarakan, yang
diperlukan dalam dunia perdagangan.
Keadaan alam daerah Kalimantan Timur belum banyak
mengalami perubahan alamnya yang masih diliputi oleh hutan
belantara yang le bat dengan berbagai jenis kayunya, rawa-rawa
serta suniai yang lebar-lebar dan panjang bermuara ke laut.
Di Kalimantan Timur sungai-sungai besar merupakan pusat-
2
-- _J