Page 29 - E-MODUL STUDI AGAMA KONTEMPORER
P. 29

BAB IV


                                                  ISLAM DAN GLOBALISASI



                           A.  Hakikat Globalisasi


                               Istilah globalization pertama kali terdengar di Amerika, pada saat itu arti
                        globalization adalah menjadikan sesuatu menyebar secara menyeluruh. Amerika

                        sangat getol mempromosikan istilah ini kesuluruh dunia. Tidak berlebihan, kalau
                        kita  menuruh  curiga  terhadap  propaganda  ini.  Biasanya,  apabila  sebuah  negara

                        memperkenlakna  suatu  ajaran  atau  gaya  hidup  tertentu,  pasti  negara  tersebut
                        menginginkan agar gaya amerika bisa diterima dan ditiru oleh seluruh dunia.

                               Globalisasi  adalah  terjemah  dari  bahsa  inngris  globalization.   Istilah
                                                                                              26
                        tersebut dalam kamus Macmillan English Dictonary, diartikan: “the idea that the
                        world  in  developing  a  single  economy  and  culture  as  a  result  of  improved

                        technology  and  communications  and  the  influence  of  very  large  multinational

                        companies”. Dari definisi di atas setidaknya terdapat tiga point yang dapat diambil,
                        terkait  dengan  pengertian/ciri-ciri  globalisasi.  Pertama,  adanya  penyatuan  umat

                        manusia yang melampaui batas negara, bangsa, suku, ras, dan agama. Dengan kata
                        lain,  globalisasi  adalah  menjadikan  dunia  tidak  terbatas  (borderless).  Semua

                        keperluan  manusia  dapat  dipenuhi  dengan  melampaui  ruang  dan  waktu.  Dunia
                        komunikasi dan teknologi/IT memainkan peran yang cukup signifikan baik dalam

                        pemerintahan, bisnis, dan kemanusiaan.

                               Kedua adalah krisis identitas. Semakin mudahnya penyebaran manusia ke
                        berbagai pelosok dunia ternyata menciptakan proses asimilasi (penyesuaian) dan

                        akulturasi budaya yang pada gilirannya menghilangkan keaslian budaya setempat.
                        Dalam konteks ini, budaya Barat telah memainkan peranan yang cukup signifikan

                        terhadap pembentukan peradaban manusia. Ketiga, Semakin banyaknya perbedaan

                        antara negara-negara maju dan negara-negara tidak maju. Persoalan ini dapat dilihat
                        secara mengglobal bahwa adanya dominasi negara-negara maju terhadap negara-


                        26  Rasyidin Muhammad. ISLAM DAN GLOBALISASI; DARI AMBIGUITAS KONSEP HINGGA
                        KRISIS IDENTITAS. 1 Jurnal At-Tafkir Vol. X No. 1 Juni 2017. Hal 2.



                                                               1
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34