Page 79 - E-MODUL STUDI AGAMA KONTEMPORER
P. 79
dasawarsa terakhir di tengah maraknya gerakan feminis, kedua kata tersebut
didefinisikan secara berbeda. Perbedaan konseptual antara gender dan sex mula-
mula diperkenalkan oleh Ann Oakley. Sex adalah pembagian jenis kelamin yang
ditentukan secara biologis melekat pada jenis kelamin tertentu. Misalnya, jenis
lelaki adalah manusia yang memiliki penis, memiliki jekala (kala menjing),
memproduksi sperma dan sebagainya. Sedangkan perempuan adalah manusia yang
memiliki alat reproduksi telur, vagina, alat menyusui dan sebagainya. Alat-alat
tersebut secara biologis melekat baik pada perempuan maupun laki-laki. Fungsinya
tidak bisa dipertukarkan dan 1secara permanen tidak berubah serta merupakan
ketentuan biologis atau ketentuan Tuhan (kodrat).
Sementara konsep gender adalah pembagian lelaki dan perempuan yang
dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Misalnya perempuan dianggap lemah
lembut, emosional, keibuan dan sebagainya. Sedangkan laki-laki dianggap kuat,
rasional, perkasa dan sebagainya. Sifat-sifat tersebut tidaklah kodrati, karena tidak
abadi dan dapat dipertukarkan. Artinya ada laki-laki yang emosional, lemah lembut,
keibuan dan sebagainya. Sementara ada juga perempuan yang kuat, rasional,
perkasa dan sebagainya. Oleh karena itu, gender dari waktu ke waktu dan dari
tempat ke tempat dapat berubah. Singkatnya, gender membicarakan laki-laki dan
perempuan dari sudut pandang yang non biologis.
67
D. Feminisme dalam Islam
Feminisme dalam Islam tentu saja tidak menyetujui setiap konsep atau
pandangan feminis yang berasal dari Barat, khususnya yang ingin menempatkan
laki-laki sebagai lawan perempuan. Disisi lain, feminisme Islam tetap berupaya
untuk memperjuangkan hak-hak kesetaraan perempuan dengan laki-laki, yang
terabaikan di kalangan tradisional konservatif, yang menganggap perempuan
sebagai sub ordinat laki-laki. Dengan demikian, feminisme Islam melangkah
dengan menengahi kelompok tradisional-konservatif di satu pihak dan pro
feminisme modern dipihak lain. Feminisme Islam inilah yang oleh Mahzar disebut
67 Fadlan. “Islam, Feminisme, dan Konsep Kesetaraan Gender dalam Al-Qur’an”. KARSA.
Vol 19 No. 2, 2011, hal. 107.
51