Page 27 - Buku Kanwil II
P. 27
Kampung Nelayan – Bengkulu
foto: pedomanbengkulu.com
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan merupakan instrumen pendanaan pembangunan di daerah APBN
institusi “raksasa” yang tersebar di seluruh wilayah yang disalurkan melaui Satuan Kerja dan Organisasi
Indonesia. Indonesia adalah negara kaya, dan para ASN Perangkat Daerah pengelola dana APBN. Tak hanya itu,
Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah orang-orang institusi Direktorat JenderalPerbendaharaan juga
yang beruntung memiliki kesempatan untuk dapat memiliki andil besar dalam penyaluran DAK Fisik untuk
merasakan budaya-budaya daerah lain. Selain harus pembangunan infrastruktur di daerah serta penyaluran
memiliki kemampuan teknis yang baik, para ASN-nya dana desa yang secara langsung berkontribusi dalam
juga harus memiliki kompetensi multi-sosial-kultural meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
yang luas. ASN DJPb harus memiliki kemampuan Dalam kerangka internal Direktorat Jenderal
adaptasi yang baik dalam rangka pelaksanaan tugasnya Perbendaharaan, produktivitas pegawai ditentukan oleh
dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Kementerian keberhasilan budaya organisasi yang dimiliki oleh unit
Keuangan. kerja tersebut. Pegawai dapat bekerja dengan sinergi
ASN DJPb Bengkulu dalam menjalankan tugas maksimal dan produktif apabila dilakukan upaya-upaya
sehari-hari berinteraksi dengan stakeholders dan rekan untuk mengembangkan budaya kerja yang efektif dan
kerja dengan berbagai latar belakang sosial dan budaya produktif serta dengan menyelami kearifan lokal yang
yang berbeda. Selain itu, juga bersosialisasi dengan ada di setiap daerah.
orang-orang di sekitar tempat tinggalnya yang
kebanyakan merupakan penduduk asli wilayah Bengkulu B. Saran
dan memiliki kebudayaan yang berbeda dengan Membentuk Bagian Hubungan dan Komunikasi
mayoritas pegawai yang merupakan pendatang. Dalam Masyarakat dengan anggaran tersendiri untuk
menghadapi budaya baru yang berbeda, ASN Direktorat bersosialisasi baik secara internal maupun eksternal
Jenderal Perbendaharaan ketika pertama kali dalam rangka komunikasi masa dan pembentukan
ditempatkan di suatu daerah baru dengan kebudayaan image branding Direktorat Jenderal Perbendaharaan
yang berbeda dari tempat asalnya harus melakukan Mempertahankan pola mutasi yang dinamis, agar
proses adaptasi dan berbaur dengan masyarakat. pegawai tidak terpaku pada satu tempat dalam
Untuk itu ASN Direktorat Jenderal jangka waktu yang terlalu lama dan terjebak di zona
Perbendaharaan Bengkulu perlu membangun nyaman. Selain dapat mengenalkan pegawai dengan
kompetensi sosial dengan cara berinteraksi dengan berbagai daerah dan budaya di Indonesia, mutasi
masyarakat sekitar dan stakeholders serta dapat juga dapat meningkatkan skill pegawai dalam
menumbuhkan rasa percaya masyarakat. Untuk beradaptasi dengan lingkungan budaya baru;
selanjutnya melakukan branding guna meningkatkan Mengadakan diklat bagi pegawai terkait bermacam-
brand awareness masyarakat terhadap Direktorat macam budaya nusantara sebagai suatu sarana
Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pelayanan untuk menambah pengetahuan dan persiapan
Perbendaharaan Negara. Salah satunya caranya adalah pegawai mengenai lingkungan, budaya, serta
dengan turut aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat karakter daerah yang hendak ditempati.
dan aktif hadir di tayangan media elektronik maupun
liputa di media cetak lokal untuk mendukung
penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai
peran serta Direktorat Jenderal Perbendaharaan dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
26