Page 37 - Normal Pendidikan Fondasi-Nilai dan Prinsip CU-2020-ok
P. 37
terlena. Karena bantuan apapun kepada masyarakat, rata-rata tanpa
dilakukan terlebih dalu melalui proses penyadaran dan kelanjutan proses
pendididkan itu sendiri.
Dalam pengalaman F.W. Raiffeisen, kita menemukan bahwa pendekatan
kepada masyarakat yang ada dalam situasi miskin / kesenjangan sosial,
memunculkan “menolong diri sendiri (self-help)” ternyata mampu mengatasi
masalah kemiskinan/kesenjangan sosial. Inilah yang kemudian menjadi
prinsip.
Berdasarkan pengalaman F.W. Raiffeisen, sang Wali Kota akhirnya
menyimpulkan bahwa:
- Sumbangan yang diberikan tidak menolong kaum miskin, tetapi
sebaliknya merendahkan martabat manusia yang menerimanya.
- Kesulitan si miskin hanya dapat diatasi oleh si miskin itu sendiri.
- Kemiskinan disebabkan oleh cara berpikir yang keliru.
- Si miskin harus mengumpulkan uang secara bersama-sama dan
kemudian meminjamkan kepada sesama mereka.
- Pinjaman harus digunakan untuk tujuan produktif yang memberikan
penghasilan. Jaminan peminjam adalah watak peminjam.
Berdasarkan testimoni dari pengalaman orang yang berCU, maka dapat
disimpulkan bahwa dengan menjadi anggota CU/Kopdit, orang-orang:
- Diperdayakan untuk mampu menolong diri sendiri
- Meningkatkan kualitas hidupnya.
Maka CU sebagai sebuah lembaga keuangan micro harus menempatkan diri:
- Lembaga PEMBERDAYAAN (makna CU)
- BADAN USAHA, pilik para anggotanya (UU Koperasi).
Testimoni pengalaman anggota yang ber-CU, menjawab MISI CU, bahwa CU
merupakan solusi menuju kemandirian dan kesejahteraan anggota /
masyarakat.
=***=
37 | P a g e - D i k l a t P e n d a l a m a n N i l a i - N i l a i C U