Page 32 - Normal Pendidikan Fondasi-Nilai dan Prinsip CU-2020-ok
P. 32
Kedua: akibat antisipasi pertama, Kopdit / CU mengalami stress kelembagaan.
Pendapatan menurun. Likuiditas kecil. Dana cadangan menipis. Untuk ini Kopdit / CU
lebih proaktif melakukan analisa cash flow, manajemen likuiditas, pelatihan perihal
manajemen implementasi pinjaman yang fleksibel dan terstruktur, performa
pinjaman dan analisa maupun proyeksi jangka waktu, analisa NPL, dan strategi
penanggulangan pinjaman. Kopdit / CU siap melakukan konsultasi keanggotaan
perihal pengaturan kembali pembayaran utang, caranya penagihan utang, analisa aset
yang membeku, analisa dampak bisnis dan perencanaan kembali bisnis, sambil
melakukan pelatihan / implementasi/pengawasan perencanaan keuangan bisnis.
Ketiga: resesi global. Keterbatasan modal, maka krisis global seperti ini jelas akan
membawa tantangan dahsyat yang bisa mengakibatkan kerugian dan
ketidakmampuan Kopdit / CU untuk bertahan lebih lama lagi. Pilihan Kopdit / CU
adalah melakukan konsolidasi, merger atau kemitraan strategis.
5. Yang Ada Pada Kopdit / CU Kini
Gerakan Kopdit / CU selalu lahir dalam keringat, airmata dan kerja keras. Kita tetap
optimis. Kalau kita amati krisis di masa lalu, sejak 1800-an hingga kini, Kopdit / CU
selalu berhasil mengkonsolidasikan diri. Kopdit / CU punya kekuatan (spiritulitas)
yang berasal dari dalam dirinya sendiri.
Pertama: tetap saling percaya-sebagaimana Kopdit/CU adalah kumpulan orang-
orang yang saling percaya (credere), baik di antara sesama anggota, anggota dengan
pengurus dan anggota dengan manajemen.
Kedua: solidaritas. Tekanan pandemi covid-19 justru memunculkan kohesi sosial di
masyarakat kita tetap kuat. Muncul secara masif gerakan kesetiakawanan sosial secara
spontan. Dapur umum untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, misalnya,
tumbuh di mana-mana tanpa menunggu bantuan pemerintah. Pesan ini mesti juga
digelorakan kembali kepada anggota Kopdit / CU di tengah pandemi.
Akhirnya, spiritualitas (kekuatan) Kopdit/CU kini bukan likuiditas atau
ketersediaan dana cadangan. Bukan pula pelayanan berbasis digital/serba online.
Utama dibutuhkan di tengah pandemi ini adalah kepercayaan (trust) dan solidaritas
(solidarity). Dua nilai ini mesti menjadi pegangan andalan Kopdit/CU (dan seluruh
anggotanya) agar tidak terhanyut.
D. FEDERASI CREDIT UNION DI ASIA
1. Bangladesh: CCULB-The Cooperative Credit Union League of Bangladesh ltd
2. Hongkong: CULHK-Credit Union League of Hong Kong
3. Indonesia: CUCO-Credit Union Counselling Office (dalam perjalanan waktu
diganti dengan BK3D-Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia, lalu diganti
lagi menjadi INKOPDIT-Induk Koperasi Kredit) dengan website masih
menggunakan CUCO, www.cucoindo.org
4. Jepang: JCU-Japan Credit Unions
5. Korea: NACUFOK-National Credit Union Federation of Korea
6. Malaysia: WCCS-Workers Credit Union Co-operative Society Ltd. Malaysia
7. Nepal: NEFSCUN-Nepal Federation of Savings and Credit Union Cooperatives
Union
8. Papua New Guinea: FESALOS-Federation of Savings and Loan Societies PNG
9. Philippines:
NATCCO-National Confederation of Cooperatives
PFCCO-Philippine Federation of Credit Cooperatives
10. Republic of China Taiwan: CULROC-Credit Union League of the Republic
of China Taiwan
32 | P a g e - D i k l a t P e n d a l a m a n N i l a i - N i l a i C U