Page 64 - Normal Pendidikan Fondasi-Nilai dan Prinsip CU-2020-ok
P. 64
kemauan tetap tinggal dn membina hubungan sosial serta menghargai nilai
hubungan dengan organisasi kerena telah menjadi anggota organisasi itu.
Komitmen kontinyu (continueance commitment). Persepsi seseorang atas
biaya dan resiko dengan meninggalkan organisasi saat ini. Artinya terdapat
dua aspek pada komitmen kontinyu, yaitu: melibatkan pengorbanan pribadi
apabila meninggalkan organisasi dan ketiadaan alternatif yang tersedia bagi
orang tersebut. Perasaan berat untuk meninggalkan organisasi dikarenakan
kebutuhan untuk bertahan dengan pertimbangan biaya apabila meninggalkan
organisasi dan penghargaan yang berkenan dengan partisipasi di dalam
organisasi.
Komitmen normatif (normative commitment). Sebuah dimensi moral yang
didasarkan pada perasaan wajib dan tanggungjawab pada organisasi yang
mempekerjakannya. Perasaan yang mengharuskan untuk bertahan dalam
organisasi dikarenakan kewajiban dan tanggungjawab terhadap organisasi
yang didasari atas pertimbangan norma, nilai, dan keyakinan karyawan atau
anggota.
Manfaat komitmen dalam organisasi adalah sebagai berikut:
Para karyawan atau anggota yang menunjukkan komitmen yang tinggi
terhadap organisasi mempunyai kemungkinan yang jauh lebih besar untuk
menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi pula dalam organisasi.
Memiliki keinginan yang lebih kuat untuk tetap bekerja pada organisasi
yang sekarang dan dapat terus memberikan sumbangan bagi pencapaian
tujuan.
Sepenuhnya melibatkan diri pada pekerjaan mereka, karena pekerjaan
tersebut adalah mekanisme kunci dan saluran individu untuk memberikan
sumbangannya bagi pencapaian tujuan organisasi.
Tidak ada satu pimpinan organisasi manapun yang menginginkan seluruh
jajaran anggotanya tidak memiliki komitmen yang kuat terhadap organisasi /
perusahan mereka. Bahkan sampai sejauh ini banyak pimpinan organisasi
sedang berusaha menggiatkan peningkatan komitmen anggotanya terhadap
organisasi. Menurut Martin dan Nicolis (dalam Armstrong, 1991) menyatakan
bahwa ada tiga pilar untuk membentuk komitmen seseorang terhadap organisasi
yaitu:
Menciptakan rasa kepemilikan terhadap organisasi,
untukemnciptakan kondisi ini orang harus mengindentifikasi dirinya dalam
organisasi, untuk mempercayai bahwa ada guna dan manfaatnya bekerja di
organisasi, untuk merasakan kenyamanan didalamnya, untuk mendukung
nilai-nilai, visi, dan misi organisasi dalam mencapai tujuannya. Salah satu
faktor penting dalam menciptakan rasa kepemilikan ini adalah meningkatkan
perasaan seluruh anggota organisasi bahwa perusahan (organisasi) ini adalah
benar-benar merupakan “milik” mereka.
Menciptakan semangat dalam bekerja, cara ini dapat dilakukan dengan
lebih mengkonsentrasikan pada pengelolaan faktor-faktor motivasi instrinsik
dan menggunakan berbagai cara perancangan pekerjaan. Menciptakan
semangat kerja bawahan bisa dengan cara membuat kualitas kepemimpinan
yaitu menumbuhkan kemauan manejer dan supervisor untuk memperhatikan
sepenuhnya motivasi dan komitmen bawahan melalui pemberian delegasi
tanggungjawab dan pendayagunaan ketrampilan bawahan.
64 | P a g e - D i k l a t P e n d a l a m a n N i l a i - N i l a i C U