Page 19 - Miftahul Azra_Let20_56_Buku Digital
P. 19
(garis ibu), sedangkan suku Batak, Bali, Jawa menganut garis patrilineal (garis
keturunan laki-laki).
Upacara pengukuhan kepala suku, kedudukan kepala suku di masa lalu adalah
besar sebab ia harus memiliki kesaktian, keahlian, pengalaman, dan pengaruh
yang kuat karena kepala suku adalah pelindung kelompok sukunya dari berbagai
ancaman. Kepala suku bahkan dianggap ahli dalam upacara pemujaan, upacara
penempatan rumah, upacara pembukaan ladang, dan upacara adat lainnya.
f) Lagu-lagu daerah
Lagu-lagu daerah atau lagu rakyat adalah syair-syair yang ditembangkan dengan
irama menarik dalamnbentuk lisan. Lagu rakyat dikenal dengan sebutannfolksong.
Lagu rakyat untuk anak-anak, misalnya, di Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah
Cublak Cublak Suweng, Ilir-Ilir, dan Jamuran; di Jawa Barat adalah Cing Cangkeling;
di Kalimantan Barat adalah lagu Cik Cik Periok; di Bali dikenal lagu Meyong-
Meyong.
Lagu-lagu rakyat umum, misalnya, lagu Butet darinBatak yang dilantunkan
dengan nada sedih, lagunTenang Tanage dari Manggarai, Flores, dengan nuansa
perenungan, dan lagu Kampuang nan Jauh di Mato dari daerah Sumatra Barat. Ada
pula nyanyian religius yang dipadukan dengan tarian di daerah Aceh, yaitu Saman dan
Seudati, dan di Nias ada lagu hoho.
B. Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Masa Aksara
1. Masyarakat Indonesia Masa Aksara
a. Perkembangan sejarah setelah mengenal aksara
Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia darimYunan ke Nusantara yang
melewati jalan barat (melewati Yunan - Malaka - Sumatra - Jawa), serta yang
melewati jalur utara Yunan Formosa. Jepang Sulawesi Utara dan sampai di Irian/