Page 8 - Miftahul Azra_Let20_56_Buku Digital
P. 8

1) Perahu besar yang bercadik


            2) Perahu besar yang tidak bercadik, dan

            3) perahu lesung



               Bentuk perahu lesung adalah  sampan yang dibuat  dari satu batang kayu yang

        dikeruk  di  dalamnya  menyerupai  lesung,  tetapi  bentuknya  memanjang.  Untuk

        memperbesar ruangannya, pada dinding perahu ditempel papan serta diberi cadik pada

        sisi  kanan  dan  kirinya  untuk  menjaga  keseimbangan.  Kapal  yang  besar  pada  relief

        candi Borobudur mempunyai dua tiang layar yang dimiringkan ke depan, sedangkan


        layar  yang  dipakai  pada  zaman  itu  berbentuk  segi  empat  dengan  buritan  layar

        berbentuk segitiga.


               Kemampuan  berlayar  selanjutnya  menjadi  dasar  dari  kemampuan  berdagang.


        Oleh karena itu, pada awal Masehi bangsa Indonesia sudah berlayar sampai batas barat

        Pulau Madagaskar, batas selatan Selandia Baru di timur Pulau Paskah, dan di utara

        sampai Jepang. Hal ini dapat terjadi karena nenek moyang memiliki ilmu astronomi,

        yaitu Bintang Biduk Selatan menjadi petunjuk arah selatan.



            b. Kemampuan bersawah


               Sistem  persawahan  mulai  dikenal  bangsa  Indonesia  sejak  zaman  Neolitikum,

        yaitu manusia hidup menetap. Mereka terdorong untuk  mengusahakan sesuatu yang


        menghasilkan (food producing).
















                                            Gambar 5. Masa bercocok tanam
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13