Page 84 - e-Modul Bahasa Indonesia Kelas VIII
P. 84

TEKS PUISI











                                  5. Antiklimaks

                                     Berkebalikan  dengan  klimaks,  gaya  bahasa  untuk  antiklimaks
                                     menyatakan  sesuatu  dengan  mengurutkan  suatu  tingkat  dari
                                     tinggi ke rendah.
                                     Contoh: Masyarakat perkotaan, perdesaan, hingga yang tinggi di

                                     dusun seharusnya sadar akan kearifan lokalnya masing-masing.
                                  6. Pararelisme
                                     Gaya  bahasa  ini  biasa  terdapat  dalam  puisi  ,  yakni  mengulang-
                                     ulang  sebuah  kata  dalam  berbagai  definisi  yang  berbeda.  Jika

                                     kerangkaannya ada di awal, disebut sebagai anafora. Namun, jika
                                     kata  yang  diulang  ada  di  bagian  akhir  kalimat,  disebut  sebagai
                                     epifora.
                                     Contoh majas: Kasih itu sabar.

                                                             Kasih itu lemah lembut.
                                                             Kasih itu memaafkan.
                                  7. Tautologi
                                     Yaitu    menggunakan        kata-kata    yang     bersinonim     untuk

                                     menegaskan sebuah kondisi atau ujaran.
                                     Contoh:  Hidup  akan  terasa  tenteram,  damai,  dan  bahagia  jika
                                     semua anggota keluarga saling menyayangi.
                          6) Rima dan Irama

                             Rima  dan  irama  dalam  puisi  akan  membentuk  keselarasan  bunyi  yang
                             harmonis dan padu untuk membangun satu kesatuan makna yang utuh.
                             Irama  timbul  karena  pengulangan  bunyi  (rima)  yang  berturut-turut  dan
                             bervariasi.
                             Rima  adalah  (persajakan)  yaitu  pengulangan  bunyi  yang  teletak  dalam

                             larik  sajak  atau  akhir  sajak.  Rima  memiliki  peran  dalam  menghadirkan
                             keindahan  puisi.  Ada  banyak  jenis  pola  rima  seperti  a-b-a-b,  a-a-b-b,
                             atau yang lainnya.

                             Contoh Rima:
                                         Angin pulang menyejuk bumi,
                                         Menepuk teluk menghempas emas,
                                         Lari ke gunung memuncak sunyi,
                                         Terayun-ayun di atas alas. (Amir Hamzah)











       75                                                                Bahasa Indonesia Kelas VIII
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89