Page 14 - PPKn Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman Masyarakat Multikultur
P. 14

Gambar 3. Kisah Pilu Rahmat Erwin Abdullah, Atlet Angkat Besi Peraih Medali
                                          Perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020
                                                 Sumber : SuaraSulsel.id
                  SuaraSulsel.id  - Rahmat  Erwin  Abdullah sukses  menyumbang  medali  perunggu
                  untuk Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Lifter asal Sulawesi Selatan itu tampil
                  mengejutkan  Tokyo  International  Forum,  Rabu,  28  Juli  2021.  Awalnya,  Rahmat
                  diketahui meraih tiket ke olimpiade dengan jalur kontinental atau benua. Ami Budiono,
                  ibunda Rahmat mengaku perjuangan anaknya  melaju ke olimpiade Tokyo 2021 tidak
                  mudah. Apalagi usia Rahmat yang masih muda. Setidaknya ada beberapa pertandingan
                  yang  harus ditaklukkan sejak tahun 2019 untuk merebut tiket olimpiade.  Diantaranya
                  mengikuti Asian Junior Championship di Tashkent pada tahun 2019. Rahmat yang saat
                  itu baru berusia 18 tahun berhasil menggondol medali emas. "Rahmat berhasil meraih
                  medali  emas  sekaligus  pecah  rekor,"  ujar  Ami,  Kamis,  29  Juli  2021.  Rahmat  juga
                  tercatat  sebagai  peraih  empat  medali  emas  di  Aea  Games.  Hal  tersebut  mencatatkan
                  Rahmat  menempati  peringkat  ke  22  dunia  di  IWF.  Ami  yang  juga  manajer  Rahmat
                  mengaku  sebenarnya  tak  memberikan  target  tinggi  untuk  putranya  di  olimpiade.  Tak
                  perlu  medali,  cukup  masuk  delapan  besar.  "Namun  dia  anaknya  gigih.  Dia  bisa
                  mengangkat di atas kemampuan terbaiknya," ujarnya kagum.
                  Dibalik Kesuksesan Rahmat
                  Namun,  di  balik  semua  keberhasilan  itu,  ternyata  perjuangan  Rahmat  untuk  berlatih
                  cukup menyedihkan. Tak ada tempat dan peralatan  yang  memadai.  Sang ayah, Erwin
                  Abdullah mengaku, dulu Rahmat berlatih di bawah balkon Stadion Mattoanging. Jika
                  diingat-ingat  kembali,  sangat  memilukan.  Mereka  selalu  latihan  tanpa  penerangan.
                  Kadang  juga  menggunakan  lampu  pijar.  "Kita  tidak  mendapatkan  penerangan  lampu
                  sama sekali. Ini yang sangat sedih kalau diingat kembali," ujar Erwin yang juga mantan
                  atlet  angkat  besi  itu.  Lebih  sedihnya  lagi,  Rahmat  kini  tak  lagi  punya  tempat  untuk
                  latihan di Makassar. Stadion  Mattoanging sudah  dirobohkan dan  masih dalam proses
                  pembangunan.  Erwin  berharap  hal  tersebut  bisa  jadi  perhatian  pemerintah  setempat.
                  Sebab  percuma  berprestasi  jika  tidak  didukung  fasilitas  olahraga  yang  memadai.
                  Sementara,  jadwal  latihan  angkat  besi  itu  setiap  saat.  Tidak  seperti  cabang  olahraga
                  lainnya. Erwin mengaku sudah melatih Rahmat untuk angkat besi sejak masih SMP. Ia
                  kerap melihat anaknya squat jump secara sembunyi di kamarnya. Dari situ Erwin mulai
                  konsentrasi untuk mendidik Rahmat. Mengikuti  jejaknya dan sang  istri,  menjadi atlet


                                                         11


       Modul 5 KB 2 Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman Masyarakat Multikultur               PPKn
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19